Fokus Timnas Indonesia U-22, Ratu Tisha Tak Pedulikan Potensi 'Main Mata' antara Vietnam vs Malaysia

Irwan Febri Suara.Com
Kamis, 11 Desember 2025 | 06:24 WIB
Fokus Timnas Indonesia U-22, Ratu Tisha Tak Pedulikan Potensi 'Main Mata' antara Vietnam vs Malaysia
Ratu Tisha Sebut Perhelatan Piala Dunia U-17 di Bandung Bikin Semua Happy (Suara.com/Rahman)
Baca 10 detik
  • Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, memilih fokus pada aspek yang dapat dikontrol timnas, bukan hasil laga Vietnam versus Malaysia.
  • Kekalahan 0-1 dari Filipina membuat posisi Indonesia di Grup C terancam gagal melaju ke semifinal SEA Games 2025.
  • Kegagalan ini bisa menjadi kemunduran pertama sejak 2009, mengancam target medali perak yang ditetapkan Menpora.

Suara.com - Wakil Ketua Umum PSSI II, Ratu Tisha, enggan terlalu menyoroti peluang 'main mata' antara Vietnam dan Malaysia demi mengakhiri laga dengan hasil imbang pada laga fase grup SEA Games 2025.

Seperti diketahui, skuad asuhan Indra Sjafri takluk 0-1 dari Filipina pada pertandingan Grup C yang digelar di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai. Hasil ini membuat posisi Garuda terancam.

Timnas Indonesia U-22 masih punya pertandingan terakhir melawan Myanmar, tetapi berapapun skor kemenangan akan percuma jika hasil antara Vietnam vs Malaysia imbang.

Namun, ketika ditanya apakah PSSI khawatir dengan potensi tersebut, Tisha menegaskan bahwa fokus utama federasi adalah pada hal-hal yang berada dalam kendali mereka.

"Apa yang menjadi kondisi yang bisa kita kontrol, kita akan kontrol," ujar Ratu Tisha.

"Kita kan pelaku ya, kita bukan fans, kita bukan di area komentator, kami ini sebetulnya pelaku. Apa yang menjadi kondisi yang bisa kita kontrol, kita akan kontrol," lanjutnya.

"Kondisi yang akan kita kontrol itu apa? Teknik pelatihan kita, evaluasi kita, cara bermain kita, analisa tim lawannya kita, dan lain sebagainya. Jadi kita fokus dan konsentrasi kepada pertandingan kita," ungkap wanita 39 tahun tersebut.

Potensi Gagal ke Semifinal untuk Pertama Kali Sejak 2009

Jika Indonesia gagal mengamankan tiket semifinal, hal itu menjadi kemunduran besar. Terakhir kali Garuda Muda tersingkir di fase grup terjadi pada SEA Games 2009 di Vientiane, Kamboja, ketika mereka menutup kompetisi sebagai juru kunci Grup B dengan hanya satu poin.

Baca Juga: Pesan Ratu Tisha untuk Timnas Indonesia U-22: Berbenah, Hadapi, Menangkan!

Sejak saat itu, Indonesia selalu tampil di babak semifinal selama tujuh edisi berturut-turut. Dari sederet penampilan tersebut, empat di antaranya berhasil mencapai final, termasuk edisi 2023 di Phnom Penh, Kamboja, ketika Indonesia meraih medali emas di bawah komando pelatih yang sama, Indra Sjafri.

Situasi musim ini membuat Indonesia berada di ambang pulang kampung tanpa meraih satu pun medali. Selain berpotensi kehilangan kesempatan mempertahankan medali emas, hasil ini juga membuat target meraih medali perak yang ditetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, terancam gagal dipenuhi.

Dengan pertandingan terakhir kontra Myanmar pada Jumat (12/12) menjadi satu-satunya harapan tersisa, Garuda Muda harus menang dengan selisih gol meyakinkan sembari berharap hasil pertandingan lain mendukung. Namun apa pun skenarionya, Tisha menegaskan bahwa tim harus menjaga fokus hingga laga terakhir.

(Antara)

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI