- Kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 fase grup memicu ingatan akan peringatan Shin Jae-won.
- Shin Jae-won sebelumnya menyatakan sepak bola Indonesia sulit maju tanpa kehadiran ayahnya, Shin Tae-yong.
- Rentetan hasil buruk, termasuk kegagalan timnas senior dan U-22, membuktikan ucapan pedas tersebut.
Suara.com - Kegagalan menyakitkan Timnas Indonesia U-22 di ajang SEA Games 2025 seolah membuka kembali luka lama yang belum sepenuhnya kering.
Tersingkirnya Garuda Muda di fase grup membuat publik kembali teringat pada peringatan keras yang pernah dilontarkan oleh anak Shin Tae-yong, Shin Jae-won.
Putra mantan pelatih Timnas Indonesia itu pernah memberikan pernyataan menohok usai ayahnya didepak oleh PSSI pada Januari lalu.
Kala itu, Shin Jae-won merasa ayahnya tidak diperlakukan dengan adil meskipun telah memberikan jasa besar bagi perkembangan sepak bola Tanah Air.
Ia bahkan sempat melontarkan "sumpah serapah" bahwa sepak bola Indonesia tidak akan bisa melangkah jauh tanpa kehadiran Shin Tae-yong.
Seiring berjalannya waktu, ucapan pedas tersebut kini seolah menemukan pembenarannya lewat rentetan hasil buruk di lapangan hijau.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa Timnas Indonesia senior sebelumnya telah dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia 2026.
Posisi Indonesia di ranking FIFA pun mulai tertinggal dan sulit bersaing dengan negara-negara rival di Asia.
Puncaknya adalah kegagalan total Timnas U-22 asuhan Indra Sjafri yang harus angkat koper lebih awal dari Thailand.
Baca Juga: Bukan Jay Idzes, Pemain Ini yang Jadi Target Utama AC Milan di Bursa Transfer
Mimpi mempertahankan medali emas musnah setelah Ivar Jenner dan kawan-kawan hanya mampu finis di posisi kedua Grup C.
Kekalahan 0-1 dari Filipina di laga pembuka pada 8 Desember 2025 menjadi awal petaka bagi skuad Garuda Muda.
Meskipun berhasil bangkit dan menang 3-1 atas Myanmar pada 12 Desember 2025, hasil tersebut sudah terlambat.
Raihan tiga poin tidak cukup untuk membawa Indonesia lolos ke semifinal melalui jalur runner-up terbaik karena kalah produktivitas gol dari Malaysia.
Situasi pelik ini seakan menjadi bukti nyata bahwa transisi kepelatihan pasca-era Shin Tae-yong belum berjalan mulus sesuai harapan.
Pernyataan Shin Jae-won yang dulu dianggap sebagai luapan emosi sesaat, kini justru terlihat seperti ramalan yang menjadi kenyataan pahit.