- Bruno Fernandes mengakui klub sempat ingin melepasnya meskipun ia memilih bertahan di Manchester United.
- Kontraknya akan memasuki periode ketidakpastian pada bursa transfer musim panas tahun 2025 mendatang.
- Ia berharap dikenang seperti Francesco Totti meski jumlah trofi bersama MU belum maksimal.
Suara.com - Kapten Manchester United, Bruno Fernandes buka suara perihal masa depan bersama Setan Merah.
Gelandang asal Portugal itu secara terbuka mengakui bahwa dirinya sebenarnya memiliki peluang besar untuk meninggalkan Old Trafford, namun memilih bertahan meski manajemen klub sempat ingin melepasnya.
Dalam wawancara terbarunya di podcast Rio Ferdinand Presents, Bruno mengungkapkan bahwa musim panas 2025 menjadi periode penuh ketidakpastian.
Ia bahkan menyebut jajaran petinggi Manchester United membuka peluang untuk menjualnya pada bursa transfer tersebut.
“Waktu saya di klub ini jelas tidak berjalan seperti yang saya inginkan. Saya ingin mengangkat lebih banyak trofi, tetapi kenyataannya tidak sebanyak yang seharusnya bisa saya raih,” ujar Bruno Fernandes.
![Rapor Pemain Manchester United Usai Hajar Wolves, Bruno Fernandes Dapat Nilai Sempurna [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/09/23050-bruno-fernandes.jpg)
Meski mengakui kegagalannya meraih banyak gelar juara, Bruno menegaskan keputusannya bertahan dilandasi kecintaan pada klub.
Ia menyebut tetap hadir dan memimpin tim, terutama di masa-masa sulit, meski memiliki tawaran menggiurkan dari klub lain.
“Saat kami berada di momen tersulit, saya tetap ada untuk klub ini. Saya harap semua orang di klub menyadarinya, karena peluang yang saya miliki untuk pergi sebenarnya sangat besar,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bruno juga menyinggung ketertarikan klub Arab Saudi, Al-Hilal, yang kabarnya siap menebusnya dengan nilai mencapai £100 juta.
Baca Juga: Hindari Financial Fair Play, Manchester United Putar Otak Rekrut Pemain Rp1,2 T
Tawaran tersebut, menurut Bruno, bisa saja diterima jika ia memilih tantangan baru demi meraih lebih banyak trofi.
“Saya sangat sadar bahwa saya bisa mengambil jalan yang berbeda. Saya bisa pergi, mungkin memenangkan lebih banyak gelar, dan orang-orang akan membicarakan saya dengan cara yang berbeda,” ucapnya.
Ia menyoroti bagaimana persepsi publik terhadap kualitas pemain kini sangat bergantung pada jumlah trofi yang diraih, berbeda dengan masa lalu.
Bruno mencontohkan legenda AS Roma, Francesco Totti, yang tetap dikenang sebagai salah satu pemain terbaik Italia meski minim gelar.
Kontributor: Adam Ali