- Jorge Mendes menggunakan taktik psikologis dengan mengancam Ronaldo ke Manchester City untuk memicu pergerakan United.
- Keputusan United mendatangkan Ronaldo bertentangan dengan rencana regenerasi pelatih Ole Gunnar Solskjaer saat itu.
- Secara finansial menguntungkan, namun gaji tinggi Ronaldo menciptakan kecanggungan dan perpecahan di ruang ganti United.
Suara.com - Kepulangan Cristiano Ronaldo ke Manchester United pada 2021 sempat dipuja sebagai momen emosional yang membangkitkan nostalgia para penggemar Setan Merah.
Namun, laporan terbaru mengungkap fakta di balik layar, transfer sensasional itu ternyata lahir dari taktik cerdas agen Ronaldo, Jorge Mendes.
Menurut laporan Daily Mail, Mendes memainkan kartu psikologis dengan memberi sinyal kuat bahwa Ronaldo berada di ambang kesepakatan dengan rival sekota, Manchester City.
Ancaman tersebut disebut menciptakan kepanikan di internal Old Trafford.
Manajemen United khawatir akan reaksi publik dan tekanan besar jika melihat legenda klub mereka justru berseragam biru langit dan mencetak gol ke gawang United.
Situasi itu membuat Manchester United bergerak meski transfer Ronaldo sejatinya tidak sepenuhnya sejalan dengan rencana jangka panjang pelatih saat itu, Ole Gunnar Solskjaer.
![Usia 40 Tahun, Cristiano Ronaldo Kurang 57 Gol Lagi untuk Cetak 1000 Gol [@Cristiano]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/19/86935-cristiano-ronaldo.jpg)
Ole saat itu tengah membangun tim dengan pendekatan regenerasi dan pressing modern, sementara kedatangan Ronaldo yang sudah berusia 36 tahun kala itu, dipandang berpotensi mengubah keseimbangan taktik dan dinamika ruang ganti.
Secara finansial, transfer Ronaldo sebenarnya terlihat sebagai kesepakatan menguntungkan. United hanya menebusnya dari Juventus dengan nilai sekitar £19,8 juta.
Namun, beban gaji menjadi persoalan besar. Ronaldo menerima bayaran lebih dari £500 ribu per pekan, menjadikannya pemain dengan gaji tertinggi di skuad.
Baca Juga: Istri Jadi Faktor Kunci, Karim Adeyemi Siap Tinggalkan Dortmund, MU Siap Tebus Rp1,56 T
Sejak awal, hal ini menimbulkan kecanggungan di antara para pemain, terutama mereka yang sedang berkembang.
Ketegangan internal disebut semakin terasa ketika Ronaldo dikabarkan ingin mengambil ban kapten dari Harry Maguire. Isu tersebut memicu perpecahan di ruang ganti, menciptakan dua kubu yang berbeda.
Ole Gunnar Solskjaer, bertahun-tahun kemudian, mengakui bahwa kehadiran Ronaldo mungkin membawa dampak yang lebih luas dari sekadar urusan di lapangan.
Secara statistik, Ronaldo tetap tampil produktif. Dalam periode keduanya bersama Manchester United, ia mencetak 32 gol dari 57 penampilan di semua kompetisi.
Namun, kontribusi individu tersebut tidak sepenuhnya berbanding lurus dengan performa tim. United tetap kesulitan bersaing di level tertinggi, baik di Premier League maupun Eropa.
Kontributor: Adam Ali