- Pelatih Borneo FC, Fabio Araujo Lefundes, menilai laga melawan Persebaya tetap berkualitas meski tanpa komposisi pemain inti.
- Fabio Lefundes mengkritik keputusan VAR terkait gol Persebaya namun menyatakan timnya tetap menerima hasil akhir tersebut.
- Borneo FC fokus meraih poin maksimal pada tiga sisa laga putaran pertama sambil memaksimalkan potensi pemain tersedia.
Suara.com - Pelatih Borneo FC Fabio Araujo Lefundes menilai pertandingan menghadapi Persebaya tetap berjalan dengan standar permainan yang tinggi, meski kedua tim tidak turun dengan komposisi terbaik karena sejumlah pemain inti harus absen.
“Kami sebenarnya mampu mengawali pertandingan dengan baik dan unggul lebih dulu, namun situasi berubah setelah kami kebobolan sehingga laga berjalan ketat hingga akhir. Pertandingan ini sangat luar biasa,” kata pelatih Borneo FC Fabio Lefundes.
Ia juga menyinggung keputusan wasit yang melibatkan penggunaan VAR, yang pada akhirnya tetap mengesahkan gol Persebaya. Kendati merasa ada kejanggalan, Fabio menegaskan timnya menerima keputusan tersebut sebagai bagian dari dinamika pertandingan.
“Saya merasa ada yang salah dari keputusan itu, tapi kami harus menerimanya,” tuturnya.
Fabio menjelaskan, pada babak kedua dirinya melakukan sejumlah penyesuaian strategi menyusul kondisi tim yang tidak sepenuhnya ideal, termasuk adanya pemain yang mengalami cedera saat laga berlangsung.
Menurutnya, mustahil bagi sebuah tim untuk tampil konsisten tanpa kendala sepanjang musim kompetisi.
“Selama saya melatih, tidak ada tim yang bisa konsisten 100 persen di liga,” ucapnya.
Lebih lanjut, Fabio menyebut Borneo FC masih berada dalam posisi yang kompetitif dan kini fokus mengamankan kemenangan pada tiga laga tersisa di putaran pertama demi meraih poin maksimal.
Ia juga menekankan pentingnya memaksimalkan potensi pemain yang ada, mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki tim.
Baca Juga: Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
“Yang paling penting adalah menjaga pemain sebaik mungkin,” kata dia.
(Antara)