- Mantan pemain Manchester United, Nemanja Matic, menyatakan Ole Gunnar Solskjaer layak dipertahankan sebagai pelatih.
- Matic menilai pencapaian United di bawah Solskjaer, seperti peringkat kedua, sangat luar biasa untuk klub tersebut.
- Pemecatan Solskjaer dinilai terlalu reaktif oleh Matic, mengabaikan progres pembangunan tim yang sedang berjalan.
Suara.com - Mantan gelandang Manchester United, Nemanja Matic, melontarkan pernyataan mengejutkan dengan menyebut bahwa Ole Gunnar Solskjaer tidak layak dipecat dari kursi pelatih Setan Merah.
Menurut rekan Jay Idzes di Sassuolo, di bawah kepemimpinan Solskjaer, Manchester United sebenarnya tengah berada di jalur yang benar.
Dalam wawancara dengan FourFourTwo, Matic mengenang masa lima musimnya di Old Trafford, di mana ia bekerja di bawah empat manajer berbeda, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, Michael Carrick, dan Ralf Rangnick.
Dari semua sosok tersebut, Matic menilai era Solskjaer sebagai periode yang paling menjanjikan.
“Ole pantas mendapat lebih banyak waktu,” ujar Matic.
“Kami finis di peringkat ketiga dan kedua Premier League bersamanya. Saat itu kami memang tidak puas hanya menjadi runner-up, tapi jika melihat kondisi klub sekarang, pencapaian tersebut sebenarnya luar biasa.”
Ole Gunnar Solskjaer resmi dipecat pada November 2021, menyusul rentetan hasil buruk tanpa kemenangan dalam tujuh laga Premier League, termasuk kekalahan telak 0-5 dari Liverpool di Old Trafford.
Keputusan tersebut diambil meski Solskjaer sebelumnya membawa United finis peringkat ketiga (2019/2020) dan peringkat kedua (2020/2021), serta mencapai final Liga Europa 2021.
Matic menilai manajemen terlalu reaktif dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Sassuolo Keok di Tangan Torino, Gimana Statistik Jay Idzes di Serie A Pekan Ini?
“Keputusan memecat Ole didasarkan pada beberapa hasil terakhir, bukan gambaran besar. Padahal kami sedang membangun sesuatu yang besar,” katanya.
Tak hanya Solskjaer, Matic juga memuji staf kepelatihan saat itu, termasuk Michael Carrick dan Kieran McKenna.
Ia menilai mereka memiliki pemahaman mendalam tentang sepak bola dan mampu menciptakan suasana tim yang sehat.
“Latihan selalu terstruktur dengan detail yang luar biasa. Ole adalah sosok yang tepat untuk klub ini. Dia memahami Manchester United dan dicintai oleh para fans,” ujar Matic.
Menariknya, Matic mengaku tidak selalu menjadi pilihan utama Solskjaer. Namun, itu tidak mengubah rasa hormatnya.
“Saya biasanya tidak suka pelatih kalau tidak dimainkan, bahkan bisa bertengkar. Tapi Ole adalah pelatih pertama yang tidak pernah saya lawan. Dia tahu cara merangkul pemain cadangan dan menjaga kekompakan tim,” tuturnya.