-
Persija Jakarta mencoba menikung langkah Persib Bandung dalam perburuan pemain Timnas Joey Pelupessy.
-
Joey Pelupessy diproyeksikan memperkuat lini tengah tim besar untuk kompetisi domestik dan Asia.
-
Dewa United turut meramaikan persaingan transfer demi mengangkat posisi tim dari papan bawah.
Suara.com - Persaingan panas Persija Jakarta dan Persib Bandung kembali merembet ke bursa transfer. Kali ini, duel dua raksasa Super League itu terjadi dalam perburuan tanda tangan gelandang Timnas Indonesia, Joey Pelupessy.
Nama Joey Pelupessy sebelumnya ramai disebut-sebut sudah semakin dekat dengan Persib Bandung.
Pemain keturunan Timnas Indonesia itu diproyeksikan untuk memperkuat lini tengah Maung Bandung jelang tampil di babak 16 besar ACL Two 2025/2026.
Namun, situasi tersebut rupanya belum sepenuhnya aman.
Persija Jakarta muncul sebagai ancaman serius yang berpotensi menggagalkan langkah Persib mendapatkan pemain 32 tahun itu.
Gelandang berdarah Belanda tersebut dilaporkan masuk dalam daftar pemain Timnas Indonesia yang sedang didekati Macan Kemayoran.
Selain Joey Pelupessy, Persija juga mengamati dua nama lain yang berkarier di luar negeri, yakni Ivar Jenner dan Ragnar Oratmangoen.
Pihak Persija mengakui bahwa dari beberapa pemain yang dipantau, sudah ada sinyal positif dari slaah satunya merapat ke Jakarta.
"Ya mungkin (Ivar Jenner). Tapi memang dia doang? Kan masih ada dua atau tiga pemain lagi," ucap Direktur Persija Mohamad Prapanca kepada awak media beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 4 Gol 6 Assist Musim Ini, Ezra Walian Layak Diboyong Persija Jakarta?
Di luar itu, Dewa United juga ikut meramaikan persaingan.
Tim berjuluk Banten Warriors itu membutuhkan tambahan kualitas di lini tengah, terutama untuk mendongkrak performa mereka yang masih tertahan di papan bawah klasemen.
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, menegaskan bahwa pemain yang akan direkrut harus mampu memberikan dampak signifikan di atas lapangan.
"Saya pikir jendela transfer akan sangat penting. Tetapi mereka harus lebih baik dari pemain yang kita miliki saat ini, karena jika tidak, itu akan sia-sia,” ujar Jan Olde Riekerink.