Pendekar Tongkat Emas Bangkitkan Dunia Persilatan

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 14 Desember 2014 | 06:12 WIB
Pendekar Tongkat Emas Bangkitkan Dunia Persilatan
Pendekar tongkat emas

Embusan angin yang menggoyang lalang, langit biru yang cerah, malam berbintang, serta kuda-kuda berderap membawa pendekar melewati sabana menjadi pemanja mata sepanjang film berlangsung.

Menurut Mira, berbagai tempat di Indonesia Timur memang menawarkan keindahan alam luar biasa.

"Berbagai tempat di Indonesia Timur sangat layak dijadikan lokasi film jika dibandingkan dengan lokasi yang orang bayangkan selama ini, seperti Jepang, Paris, dan New Zealand," kata kakak kandung musisi Indra Lesmana itu.

Tenunan Sumba juga banyak diperlihatkan dalam "Pendekar Tongkat Emas" melalui kostum juga elemen-elemen dekorasi dalam film yang juga dibintangi Slamet Rahadjo, Prisia Nasution, Darius Sinathrya, Whani Darmawan, dan Landung Simatupang.

Seperti film-film sebelumnya, "Laskar Pelangi" dan "Sokola Rimba", Mira juga mengajak masyarakat setempat untuk ikut berperan dalam filmnya.

Kali ini ada ratusan penduduk dari Waingapu, Ibu Kota Sumba Timur, beserta tiga desa di lokasi pengambilan gambar yang dikerahkan menjadi pemain figuran. Mereka yang lolos kasting diberi pelatihan koreografi laga selama sebulan.

Totalitas Aksi silat akrobatik yang ditampilkan para pemain di film yang ditayangkan pada tanggal 18 Desember 2014 itu tidak lepas dari koreografi apik Xiong Xin Xin, seniman bela diri kelahiran Tiongkok yang pernah menjadi pemeran pengganti aktor laga legendaris Jet Li dalam "Martial Artis of Shaolin".

Selama tujuh bulan, para aktor dan aktris digembleng fisiknya agar dapat memperlihatkan jurus silat pendekar secara maksimal di layar kaca.

Latihan fisik yang diberikan pun makin intensif menjelang jadwal pengambilan gambar. Menurut Nicholas Saputra, selama sebulan terakhir, dirinya berlatih hingga delapan jam per hari.

"Setengah atlet setengah aktor," seloroh aktor yang namanya meroket sejak membintangi "Ada Apa dengan Cinta".

Persiapan khusus dilakukan untuk adegan pertarungan pamungkas yang menjadi klimaks dalam film yang skenarionya digarap oleh Jujur Prananto, Mira Lesmana, Ifa Isfansyah, dan Seno Gumira Ajidarma.

Adegan yang pengambilan gambarnya berlangsung hingga dua pekan itu menjadi salah satu adegan paling berkesan bagi beberapa pemain.

"Paling berkesan saat pertarungan terakhir karena begitu panjang dan intensitasnya dituntut untuk tidak berkurang," ungkap Tara yang pernah membintangi film seperti "Catatan Harian si Boy" dan "Killers".

"Fokus koreografi tiga bulan terakhir. Persiapan cukup lama apalagi final fight cukup panjang," kata Reza Rahadian.

Soal musik menjadi tanggung jawab komposer ternama Erwin Gutawa. Dia mengaransemen original soundtrack serta lagu tema "Fly My Eagle" yang dinyanyikan Anggun C. Sasmi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI