Suara.com - Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dari Fraksi Partai Demokrat Guntur Sasono mengatakan, bukan tidak mungkin pihaknya akan meminta pertanggung jawaban kepada musisi sekaligus anggota komisi X DPR RI Anang Hermansyah. Hal ini terkait proses persalinan istrinya, penyanyi Ashanty yang disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta.
"Karena ini masukan dari publik, kita akan pertimbangkan," tegas Guntur.
Menurutnya, pemanggilan itu akan didiskusikan lebih dulu bersama rekan-rekan MKD untuk bisa ditindaklanjuti.
"Nanti saya akan telepon ke teman-teman, kita akan diskusikan dulu," ujarnya.
Lebih lanjut Guntur mengatakan, proses persalinan Ashanty memang tak semestinya menjadi konsumsi publik. Namun begitu, dia belum bisa memastikan apakah proses persalinan itu bisa digolongkan sebagai tindakan edukasi atau tidak.
"Karena itu yang akan saya cari pada teman-teman," tegas Guntur.
Sebelumnya, anggota Komisi I yang membidangi masalah penyiaran dan komunikasi Irine Yusiana Roba Putri memastikan tayangan proses persalinan Ashanty tidak etis. Dia juga mempertanyakan sisi edukasi tayangan tersebut.
"Edukasi apa, ngga ada edukasinya. Proses menggelikan, ada darah, melibatkan teriakan, menurut saya nggak etis. Harusnya, kalau program dokter membantu persalinan baru itu (ada sisi edukatif). Kalau ini jelas ngga etis," tegasnya.
Dia bahkan menghimbau Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur stasiun televisi terkait yang menayangkan program ini.
"KPI harusnya lebih bergigi," kata politikus PDI Perjuangan ini.
Ashanty melahirkan bayi pertama dari pernikahannya dengan Anang, Rabu (14/12/2014) tepat pukul 14.12 WIB. Bayi dengan panjang 45 sentimeter dan berat 2,52 kilogram itu diberi nama Arsy.
Arsy lahir setelah penantian panjang pihak keluarga. Sebelumnya, Ashanty pernah mengalami dua kali keguguran hingga harus menjalani perawatan ke Singapura.