Karena aku percaya semua itu terjadi atas kehendak Allah, psti ada jalan keluarnya, kita harus sabar ikhlas, tawakal dan tetap istiqomah. Jangn putus aja.
Yang menguatkan apa?
Yang menguatkan adalah anak, mungkin kalau nggak ada anak aku yang kayak awal-awal masuk nggak terima, mau bunuh diri mau minum pembersih lantai untuk mengakhiri hidup ini. Itu di awal-awal. Bantuan teman-teman menguatkan. Badai pasti berlalu kan, jadi kita pasrahkan sembari beribadah. Sekarang selesai menjalani semua.
Masa sulit menyalahkan orang-orang yang ada di dalamnya dan diri sendiri?
Ya awal-awalnya cukup nggak terima. Tapi kan kalau muslim kalau kita beriman segala sesuatu itu balik lagi kehendak Allah jadi tidak perlu menylahkan siapapun. Jadi kita memang intropeksi diri, menjadi lebih baik kedepannya dan jangan putus asa, jangan merasa minder harus pecaya diri.
Setiap orang punya masa lalu, nggak mungkin setiap orang tidak punya celah, pasti punya. Aku juga bukan satu-satunya orang yang mengalami semuanya, pasti ada yang mengalami juga mungkin kejadiannya beda-beda.
Merasa lahir kembali?
Iya aku merasa jadi aku yang baru. Karena dengan penampilan aku sekarang aku lebih tenang dari pada dulu. Mungkin dulu zaman jahiliyah ya waktu masih senang baju seksi, tapi sekarang justru sekarang kelihatan dikit aja ngerasa gimana gitu.
Jadi nyamanlah pakaian seperti ini dan aku merasa ada harapan ke depannya menjadi yg lebih baik. Semua orang pasti tidak sempurna, termasuk aku. Aku bukan malaikat juga, aku hanya bisa mengambil hikmah dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Baca Juga: Pablo Benua Tantang Rey Utami Buat Segera Gugat Cerai
![Rey Utami [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/14/21163-rey-utami-instagram.jpg)
Jadi aku simpan, aku jadikan untuk pelajaran tapi tidak berlarut-larut. Life must go on.
Pelajaran apa yang didapat di penjara?
Ya pelajarannya ya banyak. Ketika kita melakukan sesuatu ya hati-hati. Mengajak nara sumber, editor, banyak lah kalau untuk sosial media. Kan pada saat ini aku posisinya terbukti bersalah karena mewawancarai narasumber, nara sumber melakukan perbuatan tidak baik. Jadi aku harus hati-hati.