Suara.com - Adik pedangdut Annisa Bahar, Dewinta Bahar membantah tudingan pansos dengan menggelar aksi demo menuntut penetapan tersangka Gisella Anastasia yang diduga pelaku dalam video syur. Alasannya, ia tidak membawa embel-embel artis, melainkan organisasi masyarakat, Srikandi Indonesia.
"Nggak (bukan pansos), karena kami mengatasnamakan organisasi ya, bukan keartisan," kata Dewinta Bahar di Polda Metro Jaya, Senin (23/11/2020).
"Kami organisasi yang menyuarakan perempuan agar moral bangsa kita terjaga dan tidak ada lagi video-video asusila seperti itu," sambungnya.
Dewinta Bahar mendesak agar pihak kepolisian Polda Metro Jaya bertindak cepat dalam penetapan tersangka dan memberi ketegasan pada pihak terlibat. Apalagi, pihak yang diduga terlibat diduga publik figur.
![Baju yang dipakai Gisella Anastasi (kanan) disebut mirip dengan baju yang dikenakan perempuan mirip Gisel (kiri). [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/07/52346-gisella-anastasia.jpg)
"Apalagi sekarang ini yang diduga dalam video tersebut adalah artis. Ya jadi harus saling menjaga lah agar tidak terjadi lagi. Kami hanya mengatas namakan perempuan," jelasnya.
Lebih lanjut, Srikandi Indonesia mengaku bukan pertama kali melakukan aksi demo seperti ini.
Sebelumnya, mereka sempat melakukan demo di masa PSBB untuk segera membuka masa PSBB transisi di kantor Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau mereka komentar kami cari sensasi, buktinya satu bulan lalu Srikandi turun kira-kira 100 orang ke Pemda DKI untuk membuka PSBB transisi, akhirnya dibuka dan masyarakat bisa merasakannya. Jadi kami memang misinya sosial," sambung Rizman Hasibuan, Humas untuk Srikandi Indonesia di lokasi yang sama.
Lebih lanjut, pihaknya juga berharap kepolisian bisa cepat mengeluarkan hasil forensik video syur mirip Gisella Anastasia.
Baca Juga: Polisi Diminta Segera Tetapkan Gisella Anastasia Jadi Tersangka
Harapannya, hasil forensik kepolisian sejalan dengan hasil pakar telematika seperti Roy Suryo dan lainnya yang selama ini menyebut tingkat kemiripan hampir 70 persen.