1. Piercing dengan alat tindik tembak atau piercing gun.
![Niyo Nano Band [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/08/01/55772-niyo-nano-band.jpg)
Menurut Nino, teknik ini jangan diterapkan bila Anda ingin melakukan body piercing. Karena piercing gun berisiko tinggi menyebabkan infeksi, benjolan ataupun komplikasi.
2. Jangan Membersihkan piercing dengan cara yang tidak tepat
Membersihkan piercing dengan alkohol, betadine, minyak kayu putih, salep, atau sabun untuk membersihkan tindik. Menurut Niyo semua itu berisiko menyebabkan iritasi kulit.
"Jika ingin memakai produk pembersih, gunakan hanya pembersih yang dibuat khusus untuk perawatan luka tindik. Atau kamu hanya perlu bersabar dalam proses penyembuhan sesuai yang dianjurkan," katanya.
3. Ukuran perhiasan yang tidak tepat
![Ilustrasi pakai anting [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/03/29/95530-ditindik-tindik-menindik-pakai-anting-piercing.jpg)
Menggunakan perhiasan yang terlalu berat berisiko menimbulkan komplikasi seperti kerusakan pada jaringan, iritasi kulit, dan infeksi.
"Ukuran perhiasan harus sesuai anatomi untuk tindikan baru, tidak boleh terlalu pendek atau terlalu panjang," ujar Niyo.
4. Jangan asal pakai perhiasan.
Baca Juga: Ditinggal Gitaris, Nano Band Bertahan dengan Kamu
Menambahkan perhiasan pada piercing menjadi hal yang umum. Tapi rupanya, tidak semua perhiasan disarankan, apalagi untuk tindik baru.
"Kami hanya menyarankan pemakaian stainless steel, titanium, atau emas 14 atau 18 karat. Perak sama sekali tidak dianjurkan, ini banyak mengandung nikel yang bisa menyebabkan banyak masalah dan alergi kulit," kata Niyo menjelaskan.
5. Mengganti perhiasan terlalu cepat
"Hal ini dapat menyebabkan pemulihan menjadi lebih lama, dan tentu sangat mengganggu," tutur Niyo.