4. Berdiri

Gewa sudah bisa berdiri tegak di usianya yang baru satu tahun. Ia memiliki spot favorit di rumahnya. Gewa cukup sering berdiri di dekat jendela. Ia pun terlihat mengintip dari balik gorden jendela. Gemes banget ya Gewa.
5. Tidur Bareng Ibu

Gewa sudah harus kehilangan ayahnya ketika usianya baru satu bulan. Hal ini membuat Gewa tidak bisa bercengkrama dengan sang ayah. Namun Mutia Ayu melimpahi Gewa dengan kasih sayang dan cinta yang mampu mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh Glenn. Mereka juga selalu tidur berdua.
6. Main Piano

Tak hanya mewarisi jiwa romantis sang ayah, Gewa juga mewarisi darah seni dalam dirinya. Di usianya yang baru satu tahun, Gewa sudah dengan penuh percaya diri memencet tuts piano. Calon musisi masa depan nih Gewa.
7. Main pasir

Mutia Ayu sudah mengenalkan putri kecilnya dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya hujan, tetapi Gewa juga senang bermain pasir. Gewa begitu bahagia bisa bermain pasir di bawah sinar matahari.
8. Belanja Buah

Tinggal bersama sang ibu, Gewa juga kerap ikut dalam setiap kegiatan Mutia. Gewa pun terlihat ikut saat Mutia Ayu berbelanja kebutuhan rumah tangga. Intip deh gaya Gewa saat belanja buah, gemes banget.
Baca Juga: 10 Potret Dua Anak Ririn Dwi Ariyanti yang Kerap Dikira Kembar, Jago Main Piano
9. Bicara sendiri

Imajinasi Gewa tampaknya sudah mulai terbentuk, Mutia pernah membagikan potret saat Gewa sedang sibuk bicara sendiri sambil berkaca di jendela rumahnya. Di usia Gewa, anak-anak memang sudah mulai bisa berimajinasi.
10. Ulang Tahun

Tak terasa satu tahun sudah usia Gewa. Tak terasa juga sang ayah telah pergi selama kurang lebih satu tahun. Momen ulang tahun Gewa pun dirayakan dengan meriah. Mutia terlihat menggendong Gewa dan berfofo di depan kue ulang tahun.
Itu tadi 10 potret Gewa anak Glenn Fredly yang romantis. Meski harus tumbuh tanpa ditemani sang ayah, namun Gewa memiliki seorang ibu yang kuat yang menyayangi dan mencintainya dengan sepenuh hati. Sehat terus ya Gewa. Semoga Gewa tumbuh jadi anak yang sehat dan bahagia!
Kontributor : Safitri Yulikhah