Selanjutnya, Laura Anna ingin mandiri dan tidak terus merepotkan orang-orang di sekitarnya karena kondisinya yang tak berdaya. Laura juga menyampaikan kepada Densu apabila ingin dipandang selayaknya manusia biasa, bukan 'orang cacat'.
Densu juga sempat mengajak Laura Anna pergi ke lapangan basket. Dalam kesempatan tersebut, Laura kemudian mengungkap keinginannya untuk bermain basket seperti ketika ia belum mengalami kelumpuhan.
Kisah pilu yang dibalut keceriaan Laura Anna dalam kesehariannya sebelum meninggal dunia semakin membuat sesak orang-orang yang mengenalnya. Rest in Peace, Laura!
Kontributor : Neressa Prahastiwi