3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki

Irwan Febri Suara.Com
Rabu, 23 April 2025 | 16:12 WIB
3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
Para pemain Bhayangkara FC bersuka cita setelah meraih tiket promosi Liga 1. [Instagram @bhayangkarafc]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring persiapan menuju musim baru BRI Liga 1, dinamika klub peserta mulai terlihat, salah satunya dalam bentuk perpindahan homebase.

Sejumlah klub memutuskan untuk meninggalkan markas lamanya dan memilih kandang baru sebagai tempat bertarung di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Langkah ini tentu tidak diambil sembarangan, ada beragam alasan di balik keputusan mereka.

Fenomena pindah kandang bukanlah hal baru dalam dunia sepak bola Indonesia. Justru, di BRI Liga 1, praktik ini bisa dibilang cukup lazim. Berbeda dengan tradisi klub-klub besar dunia yang lekat dengan satu kota atau stadion selama puluhan tahun, banyak klub di Indonesia justru memiliki hubungan yang cukup longgar dengan kota asalnya.

Beberapa di antaranya bahkan dikenal sering berpindah-pindah homebase demi menemukan dukungan yang lebih kuat, fasilitas yang lebih layak, atau bahkan alasan strategis dan finansial.

Salah satu penyebab utama perpindahan ini adalah minimnya ikatan historis antara klub dengan identitas kota tempat mereka sebelumnya bermarkas.

Ada klub yang sebenarnya "nomaden" sejak awal berdiri, dan tidak memiliki basis suporter lokal yang kuat. Tak jarang, mereka mencoba peruntungan dengan pindah ke daerah lain yang dinilai lebih potensial dalam mendukung pertumbuhan klub, baik dari sisi komersial maupun dukungan penonton.

Di sisi lain, ada juga klub yang sebenarnya memiliki akar cukup kuat, tetapi harus meninggalkan kandangnya karena stadion yang mereka miliki belum memenuhi standar kompetisi Liga 1.

Persyaratan fasilitas seperti penerangan untuk pertandingan malam, kualitas rumput lapangan, ruang ganti yang memadai, hingga kapasitas stadion, menjadi pertimbangan penting bagi operator liga dan federasi. Jika kandang lama tidak lolos verifikasi, maka klub pun harus mencari opsi lain.

Langkah ini memang berat, karena berpindah kandang berarti harus beradaptasi dengan lingkungan baru, membangun kembali relasi dengan komunitas lokal, dan mencari dukungan dari suporter baru

Baca Juga: Jabat CEO Bhayangkara Presisi Lampung FC, Irjen Agus Suryonugroho Siap Bawa Klub Berprestasi

. Namun, di sisi lain, ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memperluas jangkauan klub, menumbuhkan fanbase yang lebih besar, dan menyegarkan semangat tim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI