Tanpa Eben, Burgerkill masih konsisten dalam meracik lagu. Formula memasukkan banyak elemen musik bawah tanah seperti hardcore, death metal, hingga metalcore tetap dilakukan.
![Grup band Burgerkill tampil di lake stage Synchronize Fest 2018, Jumat (5/10). Burgerkill sukses menghentak panggung lake stage dengan lagu-lagunya yang beraliran Metal dan Underground. [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/10/06/95555-burgerkill-menghentak-panggung-synchronize-festival.jpg)
Dengar saja di bagian awal lagu. Riff gitar ala band hardcore Hatebreed kita bisa dengar di sana. Begitu dinamis, Puput, sapaan akrab Putra Pra Ramadan, kemudian mengajak kebut-kebutan lewat blast beat yang dimainkan. Masih ngebut, di part selanjutnya Puput memilih memainkan skank beat.
Rasanya tak berlebihan menyebut gebukan drum Puput jadi bahan bakar utama lagu
Roar of Chaos. Meskipun, saat membuat isian drum untuk lagu tersebut, dia sempat tak percaya diri.
Puput khawatir permainannya tak bisa memenuhi standar almarhum Eben dan Burgerkill. Hal itu sempat dia curahkan di Instagram.
![Puput dan almarhum Eben Burgerkill [Instagram/puputputceh]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/12/21/37561-puput-dan-almarhum-eben-burgerkill-instagrampuputputceh.jpg)
Sementara, karakter vokal Ronald yang lebih galak dari vokalis sebelumnya lumayan memberi warna baru. Suara Ronald masih bisa kawin dengan musik Burgerkill yang cukup berbeda dari band pertamanya.
Tak kalah penting, Burgerkill lagi-lagi masih konsisten membuat part untuk mengajak penonton ikutan bernyanyi. Jadi, selain headbang, kalian juga bisa teriak melantunkan penggalan lirik lagu bersama Ronald. Asyik bukan?