Kenapa pilihannya jatuh ke adik Steven?
Ini karena almarhum ngomong sama kami bertiga. Kayaknya dia udah tau mau pergi.
Ya menitipkan adiknya ke kami. Selepas almarhum pergi ya kami ingat (amanah) itu. Yasudah kami kemas dan semoga bisa lancar.
Seiring dengan adanya vokalis baru, ada proyek baru juga kah di 2022?
![Aksi panggung Band Coconut Treez saat tampil di kantor redaksi Suara.com di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/30/92774-coconut-treez-steven-coconut-treez-suaracomalfian-winanto.jpg)
Ada pola baru, ya mungkin di awal tahun kami berencana menyusuri Indonesia bagian timur. Nama proyeknya Goes to the East, mulainya dari Februari awal Jakarta sampai Papua.
Ada perbedaan yang masih terasa selepas almarhum Steven pergi?
Selalu ya, setiap manggung pasti ada dia, kangen pasti. Karena kayak kemarin kami samperin komunitas, pasti inget dia. Beliau yang suka menyatukan kita, tapi namanya hidup kan live must go on.
Cara bangkitkan semangat?
Kalau gue menguatkan yang bertiga adalah menguatkan chemistry, bikin karya.
Baca Juga: Interview: Barbie Kumalasari, dari Ratu Halu Kini Bersiap Jadi Politisi
Bicara soal live must go on, terbukti dengan rilis album terbaru Coconut Treez. Seperti apa sih isi albumnya?