Suara.com - Baru-baru ini ramai cuitan Kiky Saputri yang mengkritik kualitas layanan kesehatan dan dokter Indonesia. Kritik itu muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku banyak masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri.
Melalui akun Twitter @jokowi 6 Maret lalu, tercatat hampir dua juta orang Indonesia memilih berobat ke luar negeri tiap tahun. Sebanyak satu juta orang memilih berobat ke Malaysia, 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jerman, Jepang dan Amerika.
Menanggapi cuitan tersebut, salah satu warganet curhat mengenai alasannya memilih berobat ke Penang, Malaysia.
Akun @ukhtielya membagikan video TikTok @carolinevinnawijaya yang membagikan pengalaman buruknya berobat di salah satu rumah sakit di Semarang.
"Aku pernah operasi, baru kemarin di 2023, aku pertama kali salah operasi di rumah sakit Semarang. Habis operasi (menunjuk leher) aku bengkak, nanahan, sampai sakit banget lah leher aku. Sampai aku pikir aku bakal mati lah pokoknya," ungkap perempuan di akun @carolinevinnawijaya, dikutip Jumat (10/3/2023).
Akhirnya, perempuan tersebut memutuskan berobat ke Penang untuk menindaklanjuti infeksinya. Ia langsung takjub pada penanganan dokter di sana yang tak bertele-tele.
"Pertama-tama waktu di Penang doktornya langsung tahu loh aku sakit apa, dia tanya kamu ada foto (diduga rontgen leher) nggak, aku bilang aku nggak ada, aku nggak simpan memang. Langsung dia buka bukunya langsung dia kasih tunjuk aku, ini ya sakit kamu pasti dan itu bener loh guys," ujarnya.
Perempuan tersebut langsung terkesima karena sakitnya langsung ketahuan hanya dengan mengecek langsung bekas luka di lehernya. Terlebih, alasan infeksi di leher cukup mencengangkan.
"Aku sama suami aku takjub banget, hebat banget bisa tahu tanpa lihat foto, cuma lihat bekas jahitan dan letaknya doang. Terus dia bilang 'Kenapa kamu bisa nanahan, dokternya tuh nggak bersih operasinya', nggak bersih guys.. jadi jorok!," serunya.
Tak hanya itu, ia menyebut dokter di luar negeri khususnya Malaysia, dikenal tepat waktu. Ia pun membandingkan dengan dokter di Indonesia.