Infografis
Suara.com - Amanda Zahra belakangan terus menjadi bahan pembicaraan pengguna media sosial terutama Twitter. Semua berawal dari curhatan Amanda Zahra yang mengeluh jadi objek seksual karena tubuhnya yang seksi.
Namun Amanda Zahra kini blunder balik menjadi pelaku bullying di medsos. Akun @heiifafa yang berkomentar mengingatkan agar waspada terhadap fans Amanda Zahra langsung kena bully.
Bagaimana tidak, Amanda Zahra pun ikut mengejek akun @heiifafa dengan membagikan potret header yang lantas jadi bahan bullyan baru fans fanatiknya. Sehingga bukannya reda, akun @heiifafa jadi semakin di-bully.
Menyadari dirinya blunder, Amanda Zahra akhirnya menuliskan permintaan maaf melalui Twitter pada Selasa (4/4/2023). Sebagai orang yang kena bully juga di medsos, Amanda Zahra mengaku sering merasakan hal serupa.
"Saya minta maaf karena utas saya telah menyebabkan kekacauan yang pada titik tertentu menjadi tidak terkendali," tulis Amanda Zahra dalam bahasa Inggris.
"Dan saya sangat meminta maaf atas nama semua orang untuk setiap orang yang terluka dan menerima komentar dan perlakuan yang mengerikan selama wacana online ini. Saya tahu apa yang kau rasakan," lanjutnya.
Menurut Amanda Zahra, pembicaraan pengguna media sosial kini telah jauh dari esensi awal yang ingin disampaikannya. Oleh sebab itu, atas komentarnya yang buruk, ibu satu anak ini bersungguh-sungguh meminta maaf.
"Sekali lagi saya minta maaf atas komentar tergesa-gesa yang saya dan semua orang buat selama diskusi, saya minta maaf karena telah merugikan beberapa dari Anda, kesalahan saya, saya tidak terlalu menyadari seberapa jauh ini bisa terjadi," kata Amanda Zahra.
"Saya tidak memaafkan intimidasi dan pelecehan dalam bentuk apa pun. Jadi tolong hentikan kebencian itu," tandasnya.
Baca Juga: Amanda Zahra Curhat Sering Dilecehkan dan Diobjektifikasi Sejak Remaja: Sempat Benci Bentuk Tubuhnya
Sebagai informasi, Amanda Zahra mendadak jadi populer setelah dugaan perselingkuhan Guido Ilyassa sang mantan suami dengan aktris Arawinda Kirana terungkap ke publik.
