Mereka pun kembali tampil bersama dengan lagu tradisional ala Irlandia yang tentunya membuat bergoyang para penonton. Apa lagi Andrea yang terlihat atraktif yang tidak pernah berhenti bergerak mengelilingi panggung tanpa menggunakan alas kaki.
Di akhir konser, lagu Runaway dan Breathless menjadi lagu berikutnya. Di sini para penonton pun tidak mau kalah dengan Andrea yang ikut menyanyikan lagu tersebut.

Konser pun ditutup dengan lagu intro andalan mereka, Toss The Feathers. Seperti tak kenal lelah Andrea kembali menujukan cara bermain serulingnya dengan baik. Begitu juga dengan Sharon yang tak lelah menggesek biolanya selama hampir dua jam.
Sedangkan Jim yang terlihat cool dengan kaca mata hitamnya yang tetap bisa mengiringi Andrea dengan keyboard dan gitarnya.
Walau seorang perempuan, pukulan drum Caroline mampu membuat para penonton tetap semangat walau konser hampir selesai di pukul sebelas malam.
Di akhir konser para personel The Corrs sepertinya puas dengan ribuan penonton yang datang ke konser. Mereka pun berkumpul ke tengah panggung dan memberi hormat kepada para penonton.
"Kalian luar biasa. Kami berjanji akan kembali lagi," ujar Andrea dalam bahasa Inggris.
Setelah mereka masuk ke belakang panggung banyak penonton yang merasa belum puas dengan penampilan The Corrs.
Mereka masih menantikan lagu hits lainnya yang belum bawakan. Salah satu lagu yang banyak dinantikan adalah All The Love In The Wolrd.
Baca Juga: Promotor Ungkap Alasan Konser The Corrs Di mulai Pukul 9 Malam
Sayang penantian mereka tak kunjung datang, pasalnya lampu ruangan venue yang awalnya padam langsung dinyalakan panitia acara. Hal tersebut menandakan konser The Corrs di tahun ini berakhir.
Vakumnya band The Corrs selama-selama bertahun-tahun tidak membuat penampilan mereka menurun. Malah sebaliknya energi mereka membangkitkan musik yang hits di tahun 90-an hingga 2000. Padahal usia mereka sudah tidak muda lagi.