Suara.com - Minimnya nafkah batin Teuku Ryan terhadap Ria Ricis selama berumah tangga masih jadi sorotan. Dalam jawabannya terhadap gugatan cerai Ricis, Ryan mengaku banyak pikiran karena harus membayar kredit rumah dan gaji karyawan.
“Tergugat lagi berpikir tentang banyak hal. Misal urusan pembayaran kredit dua rumah, urusan gaji karyawan dan urusan pembayaran lain setiap bulannya,” bunyi salah satu poin jawaban Teuku Ryan yang dilampirkan di salinan putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Pernyataan Teuku Ryan dalam jawaban terhadap gugatan cerai Ria Ricis pun diperkuat ucapan pengacaranya, Dedi Rizal Armidi. Ia mengaku punya bukti bahwa Ryan selama ini berusaha jadi kepala rumah tangga yang bertanggung jawab.
“Ryan itu bukan sosok yang, maaf kata, seperti yang saat ini beredar. Yang mokondo segala macam,” ujar Dedi Rizal Armidi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (6/5/2024).
“Dia beri nafkah, bayar angsuran rumah, bayar biaya rumah sakit Moana. Di akhir persidangan, kami juga sampaikan bukti-bukti. Ada transfer buat istri, nafkah buat anak istri juga,” lanjutnya.
BACA JUGA: 8 Potret Kedekatan Ria Ricis dengan Ibu Mertua sebelum Cerai dari Teuku Ryan
Untuk memenuhi tanggung jawab itu, Teuku Ryan berusaha keras mencari pekerjaan. Wajar menurut tim pengacara Ryan kalau kliennya terkadang kelelahan dan tidak sempat memberi nafkah batin ke Ria Ricis.
“Kalau umpamanya ada tidak memberikan nafkah batin setelah melahirkan atau segala macam, tolong lihat sebab akibatnya dulu,” kata Dedi Rizal Armidi.
Klaim pihak Teuku Ryan soal minimnya nafkah batin ke Ria Ricis gara-gara pekerjaan sejatinya sudah dijawab sang konten kreator dalam gugatan cerainya. Ia mengaku tahu betul bahwa alasan ekonomi tidak ada kaitannya dengan hal itu.
“Alasan ekonomi itu tidak ada sangkut pautnya,” ungkap Ria Ricis.