Review Catatan Harian Menantu Sinting: Komedi Romantis Berbalut Tradisi Batak, Penuh Canda dan Sedikit Ngeselin

Suara.com - Film Catatan Harian Menantu Sinting agaknya bisa menjadi oase di tengah banyaknya genre horor. Mengusung romansa pasangan suami istri, film ini juga dibumbui dengan komedi.

Film Catatan Harian Menantu Sinting, diangkat dari novel karya Rosi L. Simamora. Mengisahkan kehidupan rumah tangga Mirah, yang kemudian direcoki oleh sang mertua.

Sekilas, saya pikir film ini hanya bercerita seputar kehidupan rumah tangga, dengan konflik sang mertua. Nyatanya, prediksi saya meleset.

Konferensi pers film Catatan Harian Menantu Sinting di Plaza Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (13/7/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]

Catatan Harian Menantu Sinting, lebih dari sekadar menyuguhkan konflik menantu dan mertua. Penonton akan disuguhkan dengan tradisi budaya Batak.

Mulai dari pernikahan hingga tradisi menyambut sesuatu. Ini menjadi bonus dari nilai plus film yang disutradarai Sunil Soraya.

Kembali pada akar cerita, bermula dari suguhan pernikahan Mirah (Ariel Tatum) dan Sahat (Raditya Dika) seorang lelaki yang kental dengan darah Batak.

"Aku Mirah, ini cerita cintaku dengan Sahat dan Mamak Mertua. Ditambah latar belakang keluarga besar Batak yang penuh drama," ucap Mirah di awal film.

"Seru, ngeselin, gemesin. Bikin pengin nyamar aspal," imbuhnya.

Tapi memang, begitu lah perasaan Mirah di awal pernikahan. Mamak mertua, yang dipanggilnya dengan Inang selalu ikut campur urusan mereka.

Bahkan sampai urusan ranjang pun, Inang tidak lepas pengawasan kepada Mirah dan Sahat.