Konser KLa Project AETERNITAS: Kenangan Asyik Nikmati Musik dalam Konser Tunggal Sang Idola

Senin, 28 Oktober 2024 | 11:45 WIB
Konser KLa Project AETERNITAS: Kenangan Asyik Nikmati Musik dalam Konser Tunggal Sang Idola
Panggung musik spesial dari sang idola untuk para penggemar dalam perayaaan HUT ke 36 [KLa Project]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Selama kita nggak dipanggil KPK dan Kejaksaan, kita asyik-asyik aja kok dipanggil dipanggil apa pu ,” ucap LiLo lagi-lagi disambut riuh tawa satu Istora Senayan.

Chit-chat KLa Project dengan penonton menjadi salah satu akses khas di setiap konser tunggal band ini. Sebagai real entertainer, para Pakde atau Om ini tahu benar membangun kedekatan emosi dengan penggemar mereka yang sudah terjalin 30 tahun lebih membersamai mereka.


Saat press conference di Jakarta, beberapa waktu lalu sebelum konser, Adi Adrian sempat menuturkan selalu berusaha menampilkan aransemen musik yang baru di setiap konser bersama kedua rekannya.

Adi sebagai arsitek musik di konser-konser band yang melejit lewat tembang “Tentang Kita” ini, sukses memanjakan batas pendengaran penggemar dengan aransemen musik.

“Adi penggemar progresif rock. Kalau saya sukanya musik jazz. Tapi, malam ini Adi yang pakai jes (baca: jas) dan saya vest (baca: rompi),” celetuk LiLo dari atas panggung berkelakar tentang outfit mereka masing-masing.

Dalam tembang “Waktu Tersisa”, ada kolaborasi KLa Project dengan gamelan Sunda dan rampak kendang. Suara tingkahan suling dan rebab berpadu indah. Penonton seperti dibawa ke suasana magis namun manis di sela-sela lantunan lirik lagu yang dinyanyikan Katon. dan rampak kendang.

KLanese disuguhi new experience surround dalam konser yang dipromotori KLa Corporation dan Kestone CLE Indonesia. Edy Khemod bertindak sebagai creative director, yang menyuguhkan visual keren dan apik. Dua layar LED besar di samping kanan dan kiri panggung, tidak hanya membidik aksi panggung masing-masing personel secara close up.

Tapi layar besar yang seperti menjadi bingkai panggung megah, sesekali juga menyajikan visual indah yang melekat dengan tema lirik dan melodi lagu. Sehingga terkensan menyatu sebagai kemasan pertunjukkan.

Sejam berlalu, panggung musik makin terasa hangat dan intim. Ocehan dan kelakar personel band membuat suasana makin terasa akrab. “Lagu Baru”, “Pasir Putih” dan “Satu Kayuh Berdua” adalah deretan lagu yang membawa penonton untuk sing a long.

Sebagai band yang masing-masing personelnya memiliki paket komplet, talenta Lilo yang gitaris juga menyanyikan lagu “Laguku”. Layaknya, The Beatles yang memiliki dua vokalis, ada beberapa lagu KLa yang menampilkan vokal LiLo sebagai vokalis utama dan bukan Katon.

Baca Juga: Kini Jadi Anggota DPR RI, Once Mekel Respons Keluhan Katon Bagaskara Soal Minimnya Gedung Khusus Konser

Dalam tembang “Laguku” yang upbeat, selain berdendang, LiLo juga melakukan sedikit koreografi di ats panggjng ala anak-anak tahun 1980/1990an. Suara applaus sorak penonton menggema. Sementara Adi menyandang Keytar, yang oleh LiLo disebut “orgen’ alias “orgen gendong”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI