"Seperti saya katakan, 90 persen film yang diproduksi Ayah kami itu berat. Asal dan awal, (film) itu semua bergenre drama," ujar Linda Gozali dalam konferensi pers yang digelar di JAFF Market, Rabu (4/12/2024).
Meski begitu, ada tiga judul yang siap diproduksi kembali oleh MAGMA Entertainment. Pertama, ada pemenang Film Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 1981, karya sutradara Ismail Soebardjo, Perempuan dalam Pasungan.
"Film ini semoga bisa kita remake pada tahun 2026 karena saat ini kami sedang memfinalisasi aktor bersama para investor lainnya yang akan terlibat," terang Linda.
Keputusan MAGMA untuk me-remake film ini patut diacungi jempol. Selain berhasil mengangkat topik terkait hukum pasung yang kontroversial yang sebenarnya sudah dilarang sejak tahun 177, film ini mewakili Indonesia untuk ditayangkan di Festival Film Berlin tahun 1981.
Sementara itu, MAGMA tentunya tidak serta merta berdiri dalam bayang-bayang kesuksesan Perempuan dalam Pasungan tanpa berniat menawarkan angin yang segar.
Disampaikan oleh penulis remake Perempuan dalam Pasungan, Asaf Antariksa yang juga hadir di sana, riset mengenai praktik hukum pasung pada masa sekarang tidak bisa diabaikan. Oleh Linda Gozali, Asaf Antariksa bahkan sempat digambarkan sebagai sosok yang mengutamakan riset dalam pembuatan karya-karyanya.
"Saat berencana membuat remake Perempuan dalam Pasungan bersama Charles, saya langsung mencari fakta melalui Google, apakah praktik pasungan itu masih terjadi atau tidak, dan ternyata ada data yang mengatakan bahwa masih ada sekitar, seingat saya, 166 kasus di mana pasungan masih terjadi, ada di Jawa Timur dan Jawa Tengah," ungkap Asaf Antariksa.
"Secara fakta masih ada (hukum pasung) tapi kemudian plot dan segala macamnya masih akan kita diskusikan terus karena membawa tema lama dalam konteks sekarang itu bisa menjadi berbeda. Terutama terkait kesadaran mentoritas. Zaman dulu kesadaran itu rendah. Sekarang meski praktik pemasungan masih ada, secara umum, kesadaran tersebut masih tinggi dan ada faktor komunikasi gadget," katanya menyambung.
Tambahan soal storyline, Asaf berusaha memadukan relevansi hukum pasung pada masa sekarang namun tetap dalam lingkup yang bisa diterima oleh akal.
Baca Juga: Raissa Anggiani Nyanyi dan Bintangi Film Lagu Cinta untuk Mama, Kisah Haru Ibu dan Anak
Bertolak dari sana, dua film lainnya yang menjadi napas baru MAGMA tak kalah sabar untuk dinantikan. Kedua film tersebut adalah masterpiece Ranjang Pengantin dan November Boys (November 1828).
Bersama tiga proyek lainnya, proyek 'napas baru' MAGMA Entertainment akan segera hadir dan menemani kita dalam periode 2025-2028. Nantikan segera!