Suara.com - Masalah food vlogger William Anderson atau Codeblu dengan toko kue Clairmont Patisserie bukan soal pencemaran nama baik saja.
Pada 26 Februari lalu, muncul dugaan bahwa Codeblu meminta uang kisaran Rp350 juta hingga Rp600 juta ke Clairmont sebagai syarat untuk menghapus ulasan negatif soal menyebar produk basi.
Isu yang viral di media sosial itu dianggap sebagai bentuk pemerasan dan penyalahgunaan pengaruh Codeblu sebagai reviewer makanan.

Cerita dugaan pemerasan ke Clairmont Patisserie sampai membuat Codeblu diboikot beberapa pemilik restoran yang takut jadi korban berikutnya.
Kini, Codeblu akhirnya muncul ke publik untuk membantah tudingan memeras Clairmont Patisserie agar bersedia meralat cerita penyebaran produk basi.
"Itu tidak pernah terjadi. Tidak ada yang namanya pemerasan," ujar Codeblu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025).
Bukan memeras, tangkapan layar isi chat Codeblu yang viral memuat penawaran kerja sama ke pihak Clairmont Patisserie untuk urusan pembuatan konten.
"Simpel kok sebenernya. Ada 5 tahapan kerja yang akan gue lakukan untuk pihak mereka," jelas Codeblu.
Bayaran yang ditawarkan Codeblu pun bukan untuk pembuatan satu konten saja. Ada 8 konten yang Codeblu ajukan kalau kerja sama dengan mereka tercapai.
Baca Juga: Poster Codeblu Dilarang Masuk Tempat Kuliner Viral, Seruan Boikot Ramai Mencuat
"Gue akan posting sebanyak 8 konten. Lalu, gue meminta imbalan berupa fee sebesar Rp350 juta. Gitu aja, itu yang diduga ada pemerasan," terang Codeblu.
![William Anderson alias Codeblu. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/24/16879-william-anderson-alias-codeblu.jpg)
Codeblu pun bingung saat tawaran harga penggunaan jasanya sebagai konten kreator ikut dipermasalahkan gara-gara isu pencemaran nama baik ke Clairmont Patisserie.
"Kalau misalkan gue menghargai diri gue sekian, harusnya ya, kalau nggak suka karena kemahalan, ya tolak aja. Menurut gue, kalau gue memberikan value, ya segitu," keluh Codeblu.
Ditambah lagi, pihak Clairmont Patisserie juga belum memberikan jawaban atas penawaran Codeblu yang disampaikan sebelum mereka berseteru.
"Belum ada (jawaban). Jadi gue pun nggak tahu gue ditolak atau tidak. Makanya ya gue diem-diem aja," jelas Codeblu.
Namun pada akhirnya, Codeblu lagi-lagi berusaha legawa. Ia sekali lagi meminta maaf kalau ada perbuatannya yang membuat banyak orang marah.
"Kalau gue menimbulkan ketidaknyamanan, ya gue minta maaf," ucap Codeblu.
Masalah Codeblu dan Clairmont Patisserie sendiri bermula pada 15 November 2024.
![Food vlogger William Anderson atau Codeblu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/11/69213-william-anderson-atau-codeblu.jpg)
Saat itu, Codeblu mengunggah video di media sosial yang memuat tuduhan terhadap sebuah toko kue yang mengirim produk berjamur ke panti asuhan, sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Meski Codeblu tidak menyebut nama toko secara langsung, banyak yang mengaitkannya dengan Clairmont Patisserie dan membuat sang pemilik tersinggung.
Pada 17 November 2024, Clairmont Patisserie mengeluarkan pernyataan resmi untuk membantah tuduhan Codeblu, dengan menegaskan produk yang didistribusikan telah melewati proses kontrol kualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Namun pada Januari 2025, Codeblu kembali membuat video untuk menegur Clairmont Patisserie setelah menerima laporan dari beberapa orang dengan tuduhan serupa.
Sampai di akhir Februari 2025, Clairmont Patisserie mengeluarkan bukti-bukti untuk membantah tuduhan Codeblu yang berujung permintaan maaf.
Ternyata, permintaan maaf Codeblu tidak membuat pihak Clairmont Patisserie puas. Mereka diam-diam melaporkan Codeblu atas dugaan pencemaran nama baik ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Tidak ada informasi pasti perihal kapan laporan diajukan. Namun, Codeblu sudah dimintai keterangan sebagai terlapor hari ini.