Menurutnya, beberapa di antara mereka tidak memiliki latar belakang yang jelas sebagai pecinta film atau investor murni.
Sehingga menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas mereka.
"Sekarang cari uang buat bikin film di Indonesia itu relatif lebih gampang. Banyak orang kaya yang mau investasi," ungkapnya.
"Tapi pertanyaannya, uangnya dari mana? Motivasinya apa? Apakah mereka memang mencintai film atau ada kepentingan lain?" lanjut Joko Anwar.
Joko Anwar merasa evaluasi terhadap fungsi PFN juga dinilai perlu dilakukan untuk memastikan bahwa badan ini tetap bisa memberikan kontribusi nyata bagi industri perfilman Nasional.
Kontributor : Chusnul Chotimah