Panji menjelaskan Orde Baru adalah masa yang sangat tenang namun mencekam.
"Orde Baru itu tidak terasa jahat justru sebaliknya, Orde Baru terasa tenang tapi tidak semua tenang itu damai. Tenang itu sering kali terjadi karena mencekam," beber Panji memberikan gambaran secara umum pada generazi Z yang tak merasakan Orba saat itu.
Dia kemudian menjelaskan contoh-contoh yang terjadi dalam pemerintahan saat itu di mana korupsi merajalela namun tidak ada yang berani bersuara karena nyawa taruhannya.
"Tidak ada itu berita penangkapan menteri, gubernur karena korupsi. Bukan berarti nggak ada korupsi tapi nggak ketahuan. Pada zamannya, setiap ada yang akan menceritakan, hilang! Setiap ada yang berusaha memberitakan diberedel," jelasnya.
Di masa Orba, orang-orang dibuat jauh dari pembahasan politik sehingga tak berani menyuarakan pendapat.
"Supaya mereka (rakyat) tidak tahu apa yang terjadi di ranah politik," tambahnya.
Akibatnya, banyak perdagangan yang curang. Tak hanya itu, skill dan kepintaran juga tak berlaku karena pada akhirnya yang mendapatkannya adalah orang-orang terdekat atau yang berafiliasi pada pemerintahan Orba.
"Jadi lu harus baik-baikin mereka, ngasih sesuatu sama mereka. Itu yang bikin susah," tandasnya.
Baca Juga: 3 Alasan RUU TNI Diprotes dan Ditolak Publik
Hal itulah yang ditakutkan sebagian rakyat Indonesia dan aktivis yang peduli dengan negeri ini.
Mereka tidak mau Indonesia kembali ke masa tenang tapi mencekam di mana kebebasan berpendapat dikekang.
Ada juga netizen yang akhirnya sadar tentang penguasa saat ini yang selalu menyasar gen Z.
"Dari tweet abang ini gua bener bener baru sadar kenapa 02 nyasar target audience gen Z. Ya sesimpel karena belom lahirr, jadi ga ngerasain orba," komentar seorang netizen.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah