2. Perjalanan Karier
![Fajar Alfian [kanan] bersama Muhammad Rian Ardianto [kiri]](https://media.arkadia.me/v2/articles/neressa/AzWCF2jQDwmQySMZZChBhwKwHDkBKFAf.png)
Fajar Alfian mengawali kariernya di dunia bulu tangkis dengan bergabung di PB SGS PLN Bandung.
Sedangkan bersama PBSI, Fajar mulai masuk pusat pelatihan nasional pada 2014.
Sejak 2014, Fajar Alfian tak berhenti meraih prestasi gemilang sebagai atlet bulu tangkis.
Di antaranya Pemenang Indonesia Open International Challenge 2014 hingga Pemenang kedua Jerman Open Grand Prix Gold 2017.
Nama Fajar mulai jadi sorotan sejak meraih medali Perak di Asian Games 2018 bersama Muhammad Rian Ardianto, melawan pasangan Kevin/Marcus.
Puncaknya ketika Fajar bersama Rian meraih posisi nomor satu dunia di sektor ganda putra.
Mereka dianugerahi penghargaan BWF Most Improved Player of The Year di BWF Awards 2022. Fajar/Rian juga masuk nominasi Atlet Terfavorit di Indonesia Awards 2024.
Sayangnya di 2024, rangking dunia Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto turun ke peringkat ke-7.
Di pertandingan terakhir, yakni Singapura Open 2024 tingkat Super 750, Fajar/Rian harus puas menjadi pemenang kedua dikalahkan pasangan He Ji Ting/Ren Xiang Yu dari Tiongkok.
Baca Juga: Takluk dari Malaysia, Fajar/Rian Harus Puas Jadi Runner Up Indonesia Masters 2025
Prestasi tersebut sangat jauh berbeda ketika Fajar/Rian meraih posisi nomor satu dunia setelah memenangkan Swiss Open 2022 tingkat Super 300.
Sedangkan pada Maret 2025, data peringkat dunia BWF yang masih terus di-update tidak mencantumkan nama Fajar/Rian lagi di 10 besar.
Untuk ganda putra, nama Alfian/Ardianto yang mewakili Indonesia berada di peringkat ke-4 dunia BWF.
3. Komentar Body Shaming

Prestasi Fajar Alfian yang terus menurun membuat kritik netizen terhadapnya semakin pedas.
Dipantau Suara.com pada Minggu (23/3/2025), komentar terhadap Fajar Alfian di postingan akun Instagram @fakta.indo masih terus berdatangan.
Netizen menyayangkan komentar Fajar yang bernada body shaming hanya karena berbeda pandangan politik.