Suara.com - Budayawan sekaligus aktor Sujiwo Tejo baru-baru ini membagikan cerita menarik tentang perbincangannya dengan Ahmad Dhani.
Melalui unggahan Instagram pribadinya, Sujiwo Tejo mengisahkan momen saat dirinya berkunjung ke rumah Ahmad Dhani.
Kunjungannya di bulan Ramadan ternyata memicu obrolan yang mengarah pada topik keagamaan.
Saat tiba di kediaman Ahmad Dhani, Sujiwo Tejo mengenakan masker karena sedang flu dan khawatir menularkan penyakitnya kepada tuan rumah.
"Ke rumah Dhani (@ahmaddhaniofficial) pakai masker karena lagi flu, takut menulari," tulisnya, seperti dikutip pada Minggu (30/3/2025).
Ahmad Dhani, dengan gaya khas bahasa Jawa Suroboyoan, menawarkan vitamin C kepadanya.
Namun, seniman berusia 62 tahun tersebut menolak dengan alasan sedang berpuasa.
"'Minum vitamin C, Mas?' Dhani menawariku dalam bahasa Jawa Suroboyoan seperti biasa," ungkap Sujiwo Tejo.
Baca Juga: Beda Kelas Ariel NOAH vs Ahmad Dhani: Kekayaan, Tarif Manggung, Pendidikan dan Karier
"'Gak, Dhan. Aku puasa,' jawabku dalam bahasa Jawa Timuran juga," tuturnya lebih lanjut.
Percakapan kemudian berlanjut dengan Ahmad Dhani yang terkejut mendengar Sujiwo Tejo berpuasa.
Bagi Dhani, sosok yang juga dikenal sebagai dalang itu rupanya bukan seorang muslim taat, bahkan tidak menjalankan salat.
"Tapi kan Sampeyan nggak salat, Mas?" celetuk Dhani.
Sujiwo Tejo menjelaskan bahwa sebenarnya dia memahami Ahmad Dhani bukan sekadar orang fikih, tetapi juga memiliki pemahaman makrifat.
Menurutnya, Ahmad Dhani tidak serta-merta menelan mentah-mentah ajaran bahwa ibadah seseorang tidak diterima jika tidak melaksanakan salat.
"Dhani pasti bukan orang yang menelan mentah-mentah ajaran yang bilang bahwa tidak diterima seluruh ibadah seseorang bila tidak salat," tandas Sujiwo Tejo.

Dia percaya bahwa Dhani adalah pribadi yang kritis terhadap makna kata "salat" itu sendiri, yang bisa berarti ibadah ritual maupun doa.
Menariknya, Ahmad Dhani tidak menanyakan lebih jauh tentang bagaimana cara Sujiwo Tejo "salat."
"Bapaknya Al, El, dan Dul ini juga nggak menanyakan bagaimana cara 'salatku,' sehingga aku nggak perlu menjawab bahwa 'salatku' adalah.." ungkapnya.
Rupanya, salat menurut keyakinan Sujiwo Tejo bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga tercermin dalam tindakan sehari-hari.
"Selalu tepat waktu seturut jadwal," ujarnya, menyebutkan poin pertama "salat" menurut keyakinannya.
Kedua dan ketiga, menunjukkan rasa hormat kepada orang lain dengan tidak bermain ponsel dalam acara yang telah dijadwalkan atau saat mendengarkan seseorang berbicara.
Sujiwo Tejo juga berusaha untuk tidak membenci siapa pun, karena menurutnya setiap orang adalah bagian dari dirinya sendiri.
Dalam kesehariannya, dia berusaha untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menghargai setiap hal yang ada dalam kehidupan.
"Tidak menaruh (bukan membuang, karena tak ada yang boleh terbuang dalam hidup) sampah sembarangan," tulisnya.
Selain itu, dia juga tidak pernah mengklaim diri sebagai pencipta lagu dari 126 karyanya hingga saat ini, karena baginya pencipta sejati hanyalah Tuhan.
"Mencipta itu mengadakan sesuatu dari yang tidak ada, sedangkan aku cuma menulis/merangkai nada-nada/kata-kata yang sudah ada di dunia," jelasnya.
Agar tidak memicu kesalahpahaman, Sujiwo Tejo menekankan bahwa Ahmad Dhani tidak pernah menanyakan agama seseorang.
"Aku yakin Dhani juga nggak pernah menanyakan agama orang," ujarnya.
Dia pun mengutip penyair almarhum Joko Pinurbo yang berkata, "Bila kamu bertanya apa agamaku, agamaku adalah air yang membersihkan pertanyaanmu."
Keyakinan Sujiwo Tejo tentang "salat" sontak menuai pro kontra. Ada yang mengagumi pemikirannya tentang ibadah spiritual.
Namun tidak sedikit yang tak setuju, mengingat salah adalah ibadah wajib sekaligus tiang agama Islam.
Kontributor : Chusnul Chotimah