Saat tiba di rumah duka, dia langsung masuk ke dalam ruangan tempat ayahnya disemayamkan, menyalami sejumlah orang, dan memeluk hangat anggota keluarganya.
Meskipun suasana penuh duka, aktivis kelahiran 1993 itu tampak tegar dan berusaha kuat menghadapi kenyataan pahit ini.
Setelah menyapa para kerabat, pria bernama lengkap Panji Surya Putra Sahetapy ini menghampiri jenazah ayahnya, lalu menunduk dan memanjatkan doa dengan penuh haru.
Sebelumnya, adik bungsunya, Raya Sahetapy, mengungkap bahwa Surya sempat menangis saat pertama kali menerima kabar duka tersebut melalui panggilan video.
Tak butuh waktu lama, Surya langsung memesan tiket untuk kembali ke Tanah Air, meski sempat terkendala dengan jadwal penerbangan dan kebijakan imigrasi di Amerika Serikat.
Ray Sahetapy dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat siang (4/4/2025), setelah terlebih dahulu disalatkan di Masjid Istiqlal.
Aktor senior tersebut menghembuskan napas terakhir di usia 68 tahun pada Selasa (1/4/2025) malam, setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.
Sejak 2017, Ray Sahetapy diketahui mengidap diabetes dan mengalami serangan stroke pada 2023.
Kondisinya menurun hingga akhirnya harus dirawat intensif selama satu bulan sebelum tutup usia.
Baca Juga: Ray Sahetapy Mualaf di Masjid Istiqlal, Anak Ingin Perjalanan Islam Ayahnya Ditutup di Sana
Kepergian Ray Sahetapy menjadi kehilangan besar bagi dunia seni peran Indonesia.
Sosoknya yang penuh dedikasi dan karya-karyanya yang abadi akan terus dikenang, terutama oleh keluarga.
Surya Sahetapy sendiri bisa dibilang mewarisi semangat dan kecintaan ayahnya terhadap dunia seni.
Selamat jalan, Ray Sahetapy. Doa dan cinta dari keluarga, sahabat, dan para penggemar akan selalu menyertaimu.
Kontributor : Chusnul Chotimah