Seolah Pertanda, Ray Sahetapy Sempat Bertemu Sosok yang Bimbing Jadi Mualaf

Jum'at, 04 April 2025 | 19:06 WIB
Seolah Pertanda, Ray Sahetapy Sempat Bertemu Sosok yang Bimbing Jadi Mualaf
Potret aktor Ray Sahetapy sebelum meninggal dunia (Instagram/raysahetapy)

Suara.com - Aktor kawakan Ray Sahetapy meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Selasa (1/4/2025).

Selama beberapa hari, jenazah Ray Sahetapy berada di Rumah Duka Sentosa. Keberadaanya di sana lantaran menunggu kedatangan sang putra, Surya Sahetapy dari Amerika Serikat.

Surya Sahetapy kemudian tiba di Jakarta pada Kamis (3/4/2025) malam. Ia lantas membawa jenazah ayahnya, Ray Sahetapy ke Masjid Istiqlal untuk disalatkan.

Baru selepas salat Jumat, jenazah Ray Sahetapy dibawa ke TPU Tanah Kusir. Proses pemakaman pun berlangsung sekira pukul 14.00 WIB.

Siang tadi, jenazah Ray Sahetapy baru dibawa ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan untuk dimakamkan.

Usai pemakaman, Surya Sahetapy memberikan keterangan kepada awak media. Ia yang merupakan tunarungu kemudian dibantu oleh penerjemah saat diwawancarai.

Surya Sahetapy menerangkan, ayahnya disalatkan di masjid Istiqlal lantaran aktor 68 tahun tersebut mualaf di sana.

Bahkan Surya Sahetapy mendengar cerita, ayahnya sempat bertemu dengan sosok yang membimbing mengucapkan kalimat syahadat.

Baca Juga: Terbang dari Amerika, Surya Sahetapy Lemas Dengar Kabar Ray Sahetapy Meninggal

"Beberapa kali datang ke Istiqlal dan baru tau, dua hari lalu ketemu ustaznya tahunnya 1981 beliau yang memualafkan ayah saya," kata Surya Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat (4/4/2025).

Masjid Istiqlal bukan hanya berkesan buat Ray Sahetapy, tapi juga untuk Surya Sahetapy. Sebab rumah ibadah itu juga yang menjembatani orang-orang tuli belajar Islam.

"Sebetulnya bukan hanya Masjid Istiqlal saja, yang lain juga ada akses juru isyarat dan teks bahasa Indonesia," tutur Surya Sahetapy.

Ia menambahkan, "supaya kami yang tuli bisa mengakses informasi termasuk media mengedukasi orang yang tidak paham. Ini untuk mendukung orang tuli mengakses dalam bahasa isyarat dan juga teks bahasa Indonesia."

Kepedulian terhadap teman tuli juga menurun ke Surya Sahetapy. Di mana ia yang bekerja di Amerika juga mengayomi mereka yang senasib.

"Banyak banget ketauan kenapa anak tuli didiskriminasi karena orang-orang nggak tau terkait tuli. Jadi kita harus edukasi yang baik dan benar seperti apa," kata Ray Sahetapy.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI