Suara.com - Ifan Seventeen membicarakan jabatan barunya sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) saat berbincang-bincang dengan Deddy Corbuzier.
Dalam podcast Close The Door yang tayang pada Rabu (16/4/2025), Ifan diminta memberikan tanggapan terkait protes dari sejumlah sineas Tanah Air.
Sama seperti reaksi sebelumnya, Ifan mempersilakan mereka yang ingin menggantikannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PFN dan berjanji akan memberikan rekomendasi.
"Masuklah setiap hari, hadapi permasalahan gaji dan karyawan yang belum dibayar, THR yang belum ada sampai sekarang," tantang Ifan.
Menurut Ifan, jabatannya sebagai Dirut PFN adalah bentuk pengabdiannya kepada negara.
Bagaimana tidak, Ifan mengiyakan jadi Dirut PFN meski mengetahui berbagai permasalahan yang harus dibereskannya.
Walau mengetahui PFN adalah perusahaan yang 'berdarah', Ifan tetap maju melihat laporan keuangan tahun 2022-2023 masih sehat.
Ifan Seventeen menerima jabatan Dirut PFN lantaran merasa bisa mengatasi permasalahan utama mereka, yaitu perlengkapan.
Baca Juga: Ifan Seventeen Bertemu Garin Nugroho, Bahas Amanah Direktur Utama PFN di Tahun Kecemasan
Alat-alat dan perlengkapan PFN diceritakan masih analog, belum diubah menjadi digital.
"Karena kan gue punya PH, jadi gue pikir gue punya perlengkapan lah. Dirut lama juga meminjamkan beberapa peralatannya untuk PFN karena PFN nggak punya," terangnya.
Namun ternyata masalah yang langsung dihadapi dan harus segera dibereskan Ifan Seventeen setelah dilantik jadi Dirut PFN adalah gaji.
"Gaji selama enam bulan ke belakang, kalo yang satpam OB alhamdulillah clear. (Golongan) Dua tiga empat itu gajinya masih proposional," tutur Ifan.
"Ada yang dibayar per bulan 30 persen, 40 persen. Dan ini gajinya jauh dari standar BUMN, di bawah. Termasuk direktur-direkturnya (gaji belum dibayar)," sambungnya.
Pelantikan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN pun jauh dari kesan mewah sertijab Dirut BUMN yang biasa ia lihat saat diminta mengisi acara sebagai penyanyi.