Suara.com - Deolipa Yumara berbagi cerita soal pengalaman hidup. Di mana dirinya yang dikenal sebagai pengacara, punya layer cerita menarik.
Deolipa Yumara memiliki sebuah grup band bernama Deolipa Project. Tapi, bukan hanya sekadar musisi, ia pernah menjadi kepala sekolah musik.
"Aku bantu seorang pengusaha, lalu menjadi kepala sekolah di Chic's Music Rawamangun," kata Deolipa Yumara kepada Suara.com ditemui di Depok, Jawa Barat belum lama ini.
Kala itu, rekan Deolipa Yumara adalah Ridho Slank, Baim Ada Band hingga grup band Fudu.

Musik menjadi oase bagi Deolipa Yumara di tengah peliknya kasus hukum. Bahkan dulu, pengacara lulusan UI ini menghadapi kasus yang tidak mudah.
"2009, ada ancaman sampai peperangan diantara klien. Sehingga melibatkan tindakan pidana, yang klien kita akhirnya terbunuh," kata Deolipa Yumara memulai cerita.
Secara singkat, Deolipa Yumara bercerita kalau dirinya dan klien pernah menjadi target pembunuhan atas kasus yang dihadapi.
"2008, 2009 saya itu punya klien, mati, dimasukkan ke koper dan dicemplungin ke Danau Sunter," ucapnya.
Deolipa Yumara bisa lolos, ini karena sudah mengantisipasi dan mengamankan diri dari berbagai sisi. Namun hal itu luput dari perlindungan diri si klien.
Baca Juga: Deolipa Yumara Sebut Kemungkinan Ada Pelaku Lain di Kasus Dugaan Pemerasan Nikita Mirzani
"Karena kita, pengacara lebih peka dengan ancaman. Klien ini, fatal, dia nggak berjaga-jaga dan akhirnya terjerumus ke lawan," tutur lelaki 52 tahun tersebut.