Suara.com - Disjoki (DJ) Nathalie Holscher bersikukuh tidak mau meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Sindenreng Rappang, atau Sidrap, Sulawesi Selatan, meski sudah ditegur oleh sang Bupati, Syaharuddin Alrif.
Permasalahan ini bermula dari Nathalie Holscher yang memamerkan uang saweran senilai Rp 150 juta usai nge-DJ di salah satu kelab malam di Sidrap pada Senin, 14 April 2025 kemarin.
Satu hari setelahnya, Syaharuddin Alrif mengatakan bahwa ia ditegur oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI buntut viralnya jumlah uang saweran yang diterima Nathalie Holscher.
Tidak hanya itu, sejumlah organisasi masyarakat Sidrap juga melayangkan protes melalui bupati.
Imbasnya, Syaharuddin Alrif meminta Nathalie Holscher untuk meminta maaf kepada masyarakat Sidrap.
"(Saya) mengapresiasi aspirasi dari Ormas yang ada. Sudah dua hari ini, akibat dari kegiatan yang dilakukan salah satu DJ dari Jakarta, ya ini tidak sesuai adab dan etika orang Sidrap," kata Syaharuddin Alrif, dikutip dari postingan Nathalie Holscher pada Jumat (18/4/2025) kemarin.
"Sudah saya sampaikan tadi malam, kepada artis DJ itu supaya meminta maaf ke orang Sidrap. Saya kebetulan terfasilitasi untuk meminta maaf atas apa aktivitasnya yang ada di Sidrap," sambungnya.
Mantan istri komedian Sule itupun tidak terima. Pasalnya, ia hanya melakukan pekerjaannya sebagai seorang DJ. Terlebih, kedatangannya ke Sidrap merupakan sebuah undangan.
"Jobdesk saya pada hari itu di Sidrap hanya untuk menghibur di salah satu club yang mengundang saya," balas Nathalie dalam postingan Instagram Story pada Sabtu (19/4/2025).
Baca Juga: Anaknya Kini Suka Diajak Jalan-Jalan, Mahalini Curhat Saat Hamil Ngidam Traveling
Ibu satu anak itu juga tidak merasa bersalah telah menerima uang saweran dari pengunjung kelab malam. Sebab, itu adalah bentuk apresiasi mereka terhadap pekerjaan Nathalie Holscher.

"Masalah saya disawer itu salah satu bentuk apresiasi dari beberapa pengunjung club tersebut. Lalu salah saya di mana? Saya hanya profesional kerja," tegasnya.
Nathalie Holscher juga geram mengapa namanya yang diseret dalam demo ormas pada kelab-kelab malam di Sidrap.
"Kalau memang ada demo yang tidak mau ada club-club di Sidrap, kenapa harus membawa nama saya? Dan kenapa baru sekarang? Kemarin-kemarin ke mana?" tanya Nathalie Holscher murka.
Setelah mengeluarkan kekesalannya itu, Nathalie Holscher justru mendesak balik sang bupati untuk menjelaskan letak kesalahannya hingga diharuskan meminta maaf.
"Ditunggu speak up-nya, salah saya di mana ya pak," tandas Nathalie Holscher dengan menambahkan emoji tersenyum.
Nathalie Holscher tidak mau meminta maaf
Sebelumnya, Nathalie Holscher sempat menegaskan bahwa ia tidak mau meminta maaf kepada warga Sidrap walaupun sudah dibujuk oleh salah satu anggota DPR Rusdi Masse.
"Saya lagi live, tiba-tiba ada bapakk Rusdi mengajak PK (player knock-out) di TikTok, lalu berbicara bahwa saya disuruh datang kembali ke Sidrap untuk meminta maaf kepada masyarakat Sidrap," tulisnya dalam caption.
"(Saya bertanya salah saya di mana?). Lalu setelah itu kita berbicara by WA (WhatsApp) kepada Pak Rusdi dan saya menjawab 'SAYA TIDAK MAU MINTA MAAF'," tegasnya.
Geram dengan sikap kedua pejabat itu, Nathalie Hoslcher pun menyentil mereka untuk menutup kelab malam di Sidrap bila tidak ingin ada dunia malam di sana.
"Kalau tidak mau ada club-club di Sidrap ya ditutup aja club-nya, kenapa jadi nama saya dibawa-bawa terus? Dari sebelum saya datang ke club Sidrap, banyak DJ-DJ lain yang juga disawer di Sidrap," kesalnya.
"Tapi kenapa cuma saya yang dipermasalahkan? Sampai sebesar ini. Lama-lama risih juga dan saya terganggu dengan pekerjaan saya," pungkas Nathalie Holscher.