Bagaimana Prosesi Pemilihan Paus dalam Film Conclave?

Yohanes Endra Suara.Com
Selasa, 22 April 2025 | 20:47 WIB
Bagaimana Prosesi Pemilihan Paus dalam Film Conclave?
Film Conclave. [ist]

Sebaliknya, bila seorang Paus telah dipilih, asap putih akan muncul sebagai tanda bagi dunia.

"Conclave" menggambarkan momen-momen tersebut dengan nuansa dramatis yang kuat, ditambah scoring mengesankan.

Namun, terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan, salah satunya adalah penggunaan bahasa Inggris dan Spanyol dalam doa.

Dr. Piotr H. Kosicki dari University of Maryland menjelaskan bahwa doa dalam praktik nyata hanya menggunakan bahasa Latin atau Italia.

Seberapa Lama Prosesi Konklaf Bisa Berlangsung?

Film Conclave
Film Conclave

Dalam film, proses pemilihan berlangsung selama tiga hari dengan tujuh pemungutan suara. Ini bukan gambaran yang berlebihan.

Dalam sejarah modern, konklaf cenderung berlangsung cepat. Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus masing-masing terpilih hanya dalam dua hari.

Bila pemilihan berjalan lama, bisa jadi itu mencerminkan adanya perpecahan dalam pandangan atau preferensi di antara para kardinal.

Pemilihan Paus bukan hanya soal spiritualitas, tapi juga soal strategi dan politik internal gereja.

Menurut Dr. Massimo Faggioli dari Villanova University, masa sede vacante (ketika takhta Paus kosong) sering menjadi waktu intens di mana berbagai faksi dalam gereja berusaha memengaruhi arah pemilihan.

Baca Juga: 4 Film Islami yang Diadaptasi dari Novel Asma Nadia, Inspiratif Banget!

Film "Conclave" tidak ragu menggambarkan sisi ini dengan menampilkan perdebatan, kesepakatan diam-diam, dan pertarungan visi antar kardinal.

Walau tak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi di balik dinding Kapel Sistina, pendekatan film ini terasa masuk akal dan realistis.

"Conclave" mengumpulkan lebih dari USD 115 juta (sekitar Rp1,93 triliun) di box office global serta sederet penghargaan seperti BAFTA dan Oscar untuk skenario adaptasi terbaik.

Film ini juga berhasil menarik perhatian dunia bukan hanya karena kualitas sinematiknya, tetapi karena ketertarikan publik terhadap prosesi sakral yang jarang tersorot.

Di tengah suasana berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus, "Conclave" menjadi semacam pengantar yang membuka mata dunia tentang bagaimana Gereja Katolik menentukan pemimpinnya yang baru.

Kontributor : Chusnul Chotimah

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI