Jadi Penambang Pasir yang Kejam di Film Angkara Murka, Raihaanun: Indah Banget!

"Lokasi bisa jadi sesuatu yang menarik. Merangkul satu kesatuan, jadi secara looks, ketika menjalaninya, itu sebuah pengalaman yang enggak akan mudah saya lupakan," terangnya. 

Lebih lanjut, Raihaanun dan para pemain lainnya diharuskan menggunakan Bahasa Jawa selama syuting. Mereka dibekali pelajaran yang cukup panjang demi fasih melafalkan bahasa tersebut dalam film.

Dalam kesempatan yang sama, Raihaanun juga membagikan proses pembangunan chemistry dengan Aksara Dena yang berperan sebagai suaminya.

Menurut Raihaanun, proses tersebut cukup cepat dan chemistry antara dirinya dengan Aksara Dena bisa didapatkan dengan mudah.

"Enggak sulit ya. Kalau buat saya, chemistry antara ada dan enggak ada aja. Tapi ketemu sama Mas Dena, ngobrol dan segala macamnya, ya enggak ada kesulitan kayak 'kita harus beradegan suami-istri', enggak. Ya kita ngobrol, ngobrol santai aja, dan dari situ ya membuat tidak ada kesulitan saat beradegan," imbuh Raihaanun. 

Film Angkara Murka merupakan produksi debut sutradara Eden Junjung. Film ini mengangkat kehidupan para pekerja tambang di lereng Gunung Merapi, Jawa Tengah.

Eden Junjung menggarap film ini berdasarkan cerita-cerita yang kerap dia dengar saat kecil, tentang misteri horor di lereng Gunung Merapi. 

Film Angkara Murka akan berfokus pada cerita Ambar yang kehidupannya berubah setelah suaminya hilang secara misterius saat bekerja di tambang pasir.

Berdasarkan dugaannya tentang adanya campur tangan penguasa dalam kejadian ini, Ambar mulai mencari tahu kebenarannya. 

Baca Juga: 5 Fakta Film Gundik, Diperankan Luna Maya dan Maxime Bouttier

Selain harus berjuang menghadapi para penguasa yang kejam dan korup, usaha yang dilakukan Ambar juga tak sengaja membuka tabir rahasia mistis yang ada di tambang tersebut.