"Nggak bisa pasif lagi sih. Saya merasa harus bersuara," tutur Fedi Nuril.
Bagi Fedi Nuril, Prabowo Subianto dianggap sebagai salah satu sosok yang bertanggung jawab atas tragedi pelanggaran HAM di 1998.
"Buat saya, itu adalah sebuah keputusan yang tidak ada empati kepada keluarga korban penculikan yang sampai sekarang belum pulang," jelas Fedi Nuril.
Tidak elok menurut Fedi Nuril, kalau tongkat estafet pemerintahan Indonesia diserahkan ke Prabowo Subianto.
"Saya nggak mau pak Prabowo menang. Jadi dari situ, saya mulai bersuara," kata Fedi Nuril.
Nyatanya, Prabowo Subianto tetap terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8 untuk melanjutkan tugas Jokowi.
Fedi Nuril pun sudah menentukan sikap politik dengan berdiri sebagai oposisi pemerintah, yang tidak segan melayangkan kritik atas hal-hal yang kurang berkenan di hatinya.
"Orang yang belain justru ketahuan buzzer-nya. Masak kayak gini masih dibelain, karena udah jelas salah," tandas Fedi Nuril.
Baca Juga: Masih Fokus Konsolidasi Muktamar, PPP No Comment soal Dukungan PAN untuk Prabowo Nyapres 2029