Infografis
Sementara, anak kedua yaitu Kumala merupakan keturunan manusia dengan kondisi fisik sempurna. Namun, ketika bertumbuh dewasa, kondisi fisiknya menjadi cacat. Kondisi Kumala yang malang itu dianggap membawa sial bagi keluarga. Dia diperlakukan dengan kejam oleh keluarga dan penduduk desa.
Di saat konflik terus berdatangan, saudara kembarnya, Sumala malah bangkit dari kubur dan menampakkan diri kepada Kumala. Setelah pertemuan itu, sikap Kumala menjadi aneh dengan mengganggu keluarga dan penduduk desa.
Ternyata, semua kekacauan tersebut bukan dilakukan oleh Kumala melainkan saudara kembarnya Sumala yang mengendalikannya. Seiring berjalannya waktu, perlakuan Sumala makin menjadi-jadi dengan menghantui dan meneror warga desa. Di sisi lain, misteri kebenaran dan alasan semua kekacauan tersebut hanya diketahui Sulastri.
Lantas, apa yang akan Sulastri lakukan? Bagaimana cara Sulastri menghentikan kekacauan yang terjadi karena perjanjian dengan iblis ini?
Gundik
Berlatar waktu pada era kolonial, film Gundik mengisahkan tentang empat pencuri yang merencanakan perampokan besar di sebuah rumah mewah milik seorang wanita kaya, Nyai.
Mereka telah lama mengintai rumah tersebut, meyakini bahwa di balik dindingnya tersembunyi harta tak ternilai.
Namun, mereka tidak tahu bahwa Nyai bukanlah wanita biasa, dan rumah tersebut ternyata menyimpan rahasia yang mengerikan.
Saat mereka berhasil memasuki rumah itu, mereka mulai merasakan hawa yang sangat aneh. Rumah yang sunyi, aroma aneh yang menyengat, dan bayangan misterius yang bergerak di sudut ruangan.
Kejadian-kejadian mengerikan pun mulai terjadi, dan mereka mulai menyadari bahwa mereka telah mengambil keputusan yang salah karena telah membahayakan nyawa mereka sendiri.
Baca Juga: Sinopsis Jewel Thief, Film India Terbaru Saif Ali Khan dan Jaideep Ahlawat
Nyai ternyata adalah sosok yang memiliki kekuatan besar, penguasa pantai selatan yang menyimpan beragam kutukan kuno.
Rumah itu bukan hanya tempat tinggal, melainkan sarang dari kekuatan gelap di luar nalar yang sulit dipahami oleh logika. Teror pun menjadi semakin intens, mereka harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah ketakutan yang tak terduga.
Kontributor : Anistya Yustika
