Penyesalan Terbesar Abdee Negara Usai Bunda Iffet Meninggal Dunia, Singgung Soal Wasiat

Senin, 28 April 2025 | 12:38 WIB
Penyesalan Terbesar Abdee Negara Usai Bunda Iffet Meninggal Dunia, Singgung Soal Wasiat
Gitaris Slank, Abdee Negara di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta, Kamis (26/12/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].

Suara.com - Gitaris Slank, Abdee Negara mengungkap penyesalan terbesarnya usai Iffet Veceha Sidharta atau Bunda Iffet meninggal dunia.

Ada satu utang ke Bunda Iffet, yang belum Abdee Negara tuntaskan sampai orang nomor satu di Slank itu berpulang.

"Saya punya utang buat ajak Bunda makan," ungkap Abdee usai pemakaman Bunda Iffet di TPU Karet Bivak, Jakarta, Minggu (27/4/2025).

Abdee Negara belum mewujudkan rencana itu karena Bunda Iffet lebih dulu masuk rumah sakit.

"Belum sempet, karena Bunda sakit," beber Abdee.

Gitaris Slank, Abdee Negara di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta, Kamis (26/12/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].
Gitaris Slank, Abdee Negara di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta, Kamis (26/12/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].

Abdee Negara kini tinggal bisa mengenang Bunda Iffet dalam pikiran dan hatinya. Banyak hal baik yang bisa diingat, khususnya kepedulian Bunda Iffet kepada sesama.

"Bunda itu, soal pesan atau wasiat, yang saya ingat itu selalu kepedulian beliau," kata Abdee.

Abdee Negara adalah salah satu orang yang paling sering menghadapi berbagai jenis pertanyaan dari Bunda Iffet semasa hidup.

"Kalau ke saya sering. Misal, 'Abdee, cepet cari jodoh', misalnya," kenang Abdee.

Baca Juga: Sempat Minta Pulang, Bimbim Slank Cerita Detik-Detik Meninggalnya Bunda Iffet

Kepedulian seorang Bunda Iffet pun bukan ditunjukkan ke personel Slank semata. Kepada Abdee Negara, Bunda Iffet beberapa kali bertanya soal kondisi pemerintahan negara karena pernah bergabung di dalamnya.

"Selalu, kalau ketemu saya, 'Gimana pemerintah?'. Jadi, kepedulian dia nggak berhenti di anaknya atau Slank. Bunda peduli banget sama pemerintah," jelas Abdee.

Bunda Iffet pun memiliki sudut pandang sendiri tentang bagaimana cara menyikapi kinerja pemerintah yang belum maksimal.

Kalau dulu Slank biasa langsung mengkritik lewat karya, Bunda Iffet tidak selalu sependapat.

"Kalau kami dari Slank kan suka protes. Bunda kadang malah punya pemikiran sendiri," beber Abdee.

Sesekali, Bunda Iffet mengingatkan para personel Slank untuk lebih bersabar dalam menunggu hasil kerja pemerintah, dan tidak langsung melayangkan kritik.

Suasana pemakaman Bunda Iffet di TPU Karet Bivak, Jakarta, Minggu (27/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Suasana pemakaman Bunda Iffet di TPU Karet Bivak, Jakarta, Minggu (27/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

"Kadang beliau bilang, 'Jangan terlalu kerasa sama pemerintah. Orang kan lagi kerja'," kisah Abdee.

Namun terkadang, Bunda Iffet juga bisa mengkritik pemerintah lebih keras dari apa yang biasa Slank lakukan lewat lagu-lagu mereka.

"Kadang juga, beliau yang lebih galak dari kami," tutur Abdee.

Cara Bunda Iffet menilai sesuatu pun kini coba diwarisi Abdee Negara, sebagai pribadi yang sudah lebih dewasa ketimbang dulu.

"Buat saya pribadi, itu menjadi pesan yang selalu saya pegang," kata Abdee.

Sebagai informasi, Bunda Iffet meninggal dunia pada Sabtu malam pukul 22.42. Kabar duka tersiar juga lewat media sosial, salah satunya dari unggahan Adib Hidayat di X.

"Duka cita mendalam atas berpulangnya Bunda Iffet, ibu dari Bimbim @slankdotcom pada Sabtu 26 April 2025 dalam usia 87 tahun," demikian bunyi tulisan Adib Hidayat.

Bunda Iffet sempat dirawat di rumah sakit sejak Senin (21/4/2025) lalu, karena tidak kunjung bangun dari tidurnya di hari itu.

Namun pada Selasa (22/4/2025), Bunda Iffet sudah siuman lagi. Layaknya seperti orang sehat, Bunda Iffet bisa bercanda dengan anggota keluarga yang menemani di rumah sakit.

Sampai di hari keenam perawatan, atau tepatnya pada Sabtu (26/4/2025), Bunda Iffet harus masuk ruang perawatan intensif.

Hanya saja, keluarga malah mengambil keputusan memulangkan Bunda Iffet, yang diambil atas permintaannya sendiri.

"Bunda di situ bertahan, seperti yang dia mau, sampai rumah. Masih ada 2 jam untuk pamit ya, kemudian meninggal," kata Bimbim.

Tidak ada penjelasan pasti dari Bimbim, mengenai penyakit apa yang diidap Bunda Iffet sampai ajal datang menjemput.

"Riwayat orang tua aja ya. Kadang-kadang gula naik, kadang-kadang darah tinggi gitu sih. Umur sih, 87 kan," terang Bimbim.

Jenazah Bunda Iffet dimakamkan di satu lokasi yang sama dengan sang suami, Sidharta Manghurudin Soemarno yang berpulang tahun lalu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI