Suara.com - Gadis remaja yang vokal berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tentang kebijakan dihapuskannya wisuda di SD, SMP, dan SMA, mendadak menjadi sorotan publik.
Remaja tersebut bernama Aura Cinta, yang ternyata cukup aktif di dunia hiburan Tanah Air. Publik mendapati ia pernah beberapa kali main di sinetron sekaligus menjadi bintang tamu di acara televisi.
Sebelum tampil berdebat dengan Dedi Mulyadi, ternyata ia pernah membagikan detik-detik rumahnya dirubuhkan oleh pejabat setempat. Pasalnya, rumahnya berdiri di tanah negara dekat bantaran sungai.
Dilihat dari postingan akun TikTok @iam_auracinta pada Senin (28/4/2025), tampak sejumlah pemilik rumah berteriak histeris kala rumahnya dirubuhkan menggunakan alat berat.
Kemudian, muncul Aura Cinta duduk di reruntuhan puing-puing sambil mengungkapkan isi hatinya.
"Lucu ya, katanya membangun tapi ini korbannya rakyat kecil. Poyek-proyek besar terus diluncurin, mulai dari larangan motor, sekolah tanpa wisuda, bahkan bendungannya bikin warga terusir dari rumahnya," kata gadis 18 tahun tersebut.
"Kadang gue tuh mikir, apa ini beneran untuk kemajuan? Atau cuma sekadar validasi aja biar kelihatan beda, biar dicap hebat dari sebelum-sebelumnya. Nggak semua orang bisa teriak, jadi gue yang bersuara. Karena diam bukan berarti rela dan ngomong bukan berarti ngelawan," sambungnya.
Rupanya, video tersebut dibuat setelah beberapa hari rumahnya digusur. Ia pun memperlihatkan tanah yang sebelumnya berdiri rumah-rumah, kini telah rata.
"Kami cuma minta satu. Dihargai sebagai manusia, karena rakyat bukan ajang buat pamer kebijakan dan ingat, suara yang disakiti bisa jadi gema yang paling keras," tandasnya.
Baca Juga: Penghasilan Dedi Mulyadi dari Ngonten di Youtube, Kini Dicurigai Diprotes Aura Cinta Cuma Setingan
Sementara dalam caption-nya, Aura Cinta menjelaskan bahwa puing-puing dari rumahnya telah dijual tanpa izin.
"Sekarang, bukan hanya rumah yang hilang, puingnya pun diangkut dan dijual tanpa izin. Katanya ada konspensasi, tapi yang kami pegang hanya reruntuhan," tulisnya.
Dalam kolom komentar, rupanya banyak warganet yang kontra dengan pernyataannya. Sebab, mereka menilai apa yang dilakukan orangtuanya sebenarnya salah.
"Ya kan lu bangun di atas tanah pemerintah, bukan hak milik sendiri. Cucunya Bu Tarwiyah ini mesti," cibir seorang warganet.
"Tinggal di rumah yang tanahnya bukan milik sendiri, minta wisuda tapi uang buat makan dan nyari kos aja nggak ada, bangun rumah di bantaran sungai yang rawan longsor dan banjir. Nanti kalo banjir yang disalahan pemerintah," kritik warganet lainnya.
"Anda bilang larangan anak sekolah bawa motor, tahu nggak kecelakaan paling sering terjadi apa? Yaitu anak sekolah. Kedua, soal wisuda yang nggak semua orang mampu bayar makanya pemerintah melarangnya," ujar wargaet yang lain.