"Saya turut prihatin atas apa yang dialami Mbak @chichafrancisca. Saya kagum beliau masih bisa terlihat santai, tapi saya tetap mengecam tindakan intimidasi dengan mengirimkan kepala babi," tulisnya.
Selain insiden kepala babi, Fedi Nuril juga pernah menyentil Hasan terkait sikapnya terhadap kritik masyarakat atas Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI).
Sebagaimana diketahui, RUU TNI telah disahkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Maret 2025 meski mendapat penolakan keras dari masyarakat.
Hasan Nasbi sempat mengunggah pernyataan yang menyudutkan para penolak RUU TNI dengan menyebut mereka sebagai penyebar provokasi dan narasi bohong.
Meski unggahan itu telah dihapus, publik, termasuk Fedi Nuril, tidak melupakannya.
"Kenapa cuitan ini dihapus, Bang @NasbiHasan? Apakah Anda menyesal telah menuduh pengkritik RUU TNI menyebarkan provokasi dan narasi bohong sehingga buzzer-buzzer berdatangan ke akun saya?" tulis Fedi lagi.
Ayah tiga anak itu juga mengkritisi nada ancaman dalam pernyataan Hasan, "Kalau mereka nggak minta maaf, sebaiknya kita sebut sebagai apa?"
Menurut Fedi, gaya komunikasi seperti itu sangat tidak layak untuk pejabat setingkat Kepala Komunikasi Presiden.
Fedi tidak berhenti pada aspek komunikasi, tetapi juga menyoroti substansi RUU TNI yang memicu aksi demonstrasi mahasiswa secara sporadis.
Baca Juga: Fedi Nuril Merasa Aneh Bakal Dijauhi Produser Film Bila Sering Kritik Pemerintah
Menurutnya, aturan baru tersebut membuka peluang bagi prajurit aktif TNI untuk menempati jabatan sipil secara tak terbatas, sesuatu yang dianggap sebagai bentuk baru dari Dwifungsi ABRI ala Orde Baru.