Suara.com - Fedi Nuril sempat menghadapi konsekuensi imbas kritik kerasnya ke pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Serangan buzzer hingga ancaman boikot terhadap film yang Fedi Nuril bintangi pun sempat tersebar luas di media sosial.
Ternyata, ancaman itu tidak pernah terjadi. Salah satu film terbaru Fedi Nuril, Bila Esok Ibu Tiada bahkan sukses menarik jutaan penonton ke bioskop.
"Alhamdulillah, nggak kerasa. Bila Esok Ibu Tiada itu aja hampir 4 juta (penonton)," ungkap Fedi Nuril di Epicentrum XXI, Jakarta baru-baru ini.
Berkaca dari hasil penayangan film terbarunya, Fedi Nuril meminta publik untuk tidak mengaitkan masalah perbedaan sikap politik seseorang dengan karyanya.
![Fedi Nuril di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Selasa (22/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/22/21267-fedi-nuril.jpg)
"Menurutku, kalau bagus ya terima aja orang mau nonton," tutur Fedi Nuril.
Setahu Fedi Nuril, berbeda pendapat dalam urusan pilihan politik juga bukan sesuatu yang melanggar hukum dan tidak perlu disikapi berlebihan.
"Itu kan cuma political statement. Saya bukan kriminal, saya bukan koruptor. Jadi, saya yakin kalau karyanya bagus, InsyaAllah tetep ada yang nonton. Alhamdulillah, ya memang banyak. Jadi itu nggak ngaruh," kata Fedi Nuril.
Tidak ada yang bisa membungkam atau mempengaruhi Fedi Nuril untuk mengubah pilihan politiknya.
Baca Juga: Mahasiswa Resah Lihat Situasi Ekonomi era Prabowo, Sindir dengan Bagi-bagi Beras ke Rakyat
Bahkan dari produser film sekali pun, tidak pernah ada permintaan ke Fedi Nuril untuk mengurangi sikap kritisnya selama terlibat dalam sebuah produksi.
![Fedi Nuril senggol Hasan Nasbi terkait RUU TNI. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/22/22879-fedi-nuril.jpg)
"Nggak ada sih. Mereka sudah tahu jawaban saya kalau nyuruh tone down. Saya akan bilang, 'Bapak bagian dari penguasa ya? Mau membungkam saya?'. Alhamdulillah, nggak ada," canda Fedi Nuril sambil tertawa.
Aneh bagi Fedi Nuril, kalau perbedaan pilihan politik sampai disikapi sebegitunya. Mengingat aktor-aktor yang terjerat kasus narkoba saja tetap diberi kesempatan kedua setelah menyelesaikan masa hukuman.
"Buat saya, kalau melihat selebritas yang terjerat kasus hukum mungkin sampai dipenjara atau karena narkoba, selepas dipenjara mereka bisa kembali berkarier," papar Fedi Nuril.
"Kalau buat saya yang hanya mengungkapkan pendapat tapi dijauhi produser misalnya, menurut saya aneh," imbuh aktor yang identik dengan perannya di film Ayat-Ayat Cinta itu.
Fedi Nuril memang jadi salah satu artis yang cukup vokal menyuarakan keresahannya tentang politik sejak gelaran Pemilu 2024.