Tema Met Gala tahun ini adalah "Superfine: Tailoring Black Style," sebuah penghormatan terhadap sejarah dan pengaruh gaya dalam budaya kulit hitam, termasuk gerakan Black dandyism yang memadukan mode dan identitas politik.
Meskipun Shah Rukh Khan bukan bagian dari komunitas kulit hitam, kehadirannya dianggap tepat oleh Sabyasachi karena menyimbolkan pentingnya representasi non-Barat dan keberagaman di panggung global.
"Kami ingin menghadirkan Shah Rukh Khan sebagai dirinya sendiri, bukan menjadi orang lain," ujar Sabyasachi, yang juga merayakan ulang tahun ke-25 label fesyennya tahun ini.
Dia menambahkan bahwa ketika ada tokoh seperti SRK di karpet merah dengan tema seperti ini, representasi menjadi sangat penting.
Bahkan sebelum mencapai lokasi acara, lautan penggemar SRK sudah menunggu di luar hotel hingga hampir terjadi kericuhan, menunjukkan betapa besarnya pengaruh sang aktor secara global.
Terkenal di Asia, Diabaikan di Barat?
Shah Rukh Khan adalah salah satu aktor paling terkenal di dunia dengan lebih dari 100 film dan basis penggemar yang melintasi benua.
Sayangnya, bintang film Kuch Kuch Hota Hai itu tak cukup populer di industri hiburan Barat, sampai-sampai dia harus memperkenalkan dirinya.
Para pembawa acara, Teyana Taylor dan Ego Nwodim, tidak mengenali SRK dan memperkenalkannya hanya sebagai "aktor pria Bollywood pertama di Met Gala."
Saat ditanya tentang perasaan membuat sejarah, SRK menjawab sederhana, "Saya tidak tahu soal sejarah, saya gugup, tapi saya bersemangat."
Banyak penggemar yang merasa kecewa karena kurangnya pengetahuan para pewawancara tentang sosok aktor berusia 59 tahun tersebut.
Beberapa komentar menyatakan bahwa SRK pantas mendapatkan liputan yang lebih baik, dan berharap para pewawancara akan "Google dulu" sebelum acara.
Di sisi lain, banyak yang memuji Sabyasachi karena mengambil peran menjelaskan Shah Rukh Khan sebagai orang paling terkenal di dunia.
Kontributor : Chusnul Chotimah