Suara.com - Nasib buruk sempat menimpa Eddies Adelia pada Juli 2024 lalu.
Jatuh dari tangga, Eddies Adelia mengalami cedera putus otot ligamen atau ACL hingga butuh bantuan kursi roda untuk berkegiatan.
"Aku pakai kursi roda karena cedera saat jatuh dari tangga. Otot ligamen aku putus," jelas Eddies Adelia dalam sebuah wawancara pada November 2024.
Eddies Adelia sempat tidak sadar kalau dirinya cedera parah usai terjatuh dari tangga.
"Awalnya, aku nggak tahu sama sekali karena tidak merasakan sakit," terang Eddies Adelia.
![Eddies Adelia [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/31/48481-eddies-adelia.jpg)
Rasa sakit baru timbul setelah Eddies Adelia dirawat gara-gara asam lambung.
"Pas dirawat, kasur rumah sakit kan bisa dinaikkan dan diturunkan. Jadi pas tidur, dengkul aku dinaikkin selama dua hari. Di situ, tiba-tiba lutut aku berasa sakit," jelas Eddies Adelia.
Sempat meminta bantuan teman untuk memijat kakinya, kondisi lutut Eddies Adelia malah semakin parah.
"Malah jadi bengkak. Akhirnya sama dokter diperiksa lebih lanjut," papar Eddies Adelia.
Baru diketahui dari hasil pemeriksaan, Eddies Adelia mengalami cedera ACL dan dirujuk untuk berobat ke Penang, Malaysia.
Sampai pada Oktober 2024, Eddies Adelia diminta menjalani operasi pemulihan cedera ACL di sana.
"Ligamen saya disambung dengan menggunakan otot dari paha dalam, serta otot buatan dari titanium," kisah Eddies Adelia.
Butuh proses pemulihan cukup lama bagi Eddies Adelia untuk mengembalikan fungsi kakinya.
Untuk bisa berjalan normal seperti sekarang saja, Eddies Adelia perlu waktu sekitar dua sampai tiga bulan.
"Sekarang jalan udah bisa, udah seperti normal. Bisa jalan kaki itu butuh dua sampai tiga bulan. Sebelumnya pas setelah operasi itu belum bisa jalan," papar Eddies Adelia.
Setiap hari, Eddies Adelia berusaha memulihkan kondisi kakinya dengan latihan ringan dengan banyak berjalan santai.
"Aku latihan, banyak jalan setiap hari, supaya kakinya kuat," jelas Eddies Adelia.
Eddies Adelia juga sudah sempat terbang ke Jepang untuk jalan-jalan, meski masih dengan tertatih-tatih saat naik gunung.
"Alhamdulillah, kemarin udah dipakai liburan ke Jepang, udah bisa naik-naik gunung. Walaupun ya kalau naik turun tangga masih kiri kiri kanan kanan kakinya, tapi udah cukup kuat," papar Eddies Adelia.
Namun, fungsi kaki Eddies Adelia belum sepenuhnya kembali normal seperti dulu.
Sampai sekarang, Eddies Adelia masih terkendala saat ingin melipat kakinya saat salat.
"Aku salat masih duduk, belum bisa ditekuk kakinya," tutur Eddies Adelia.
Eddies Adelia pun belum diperkenankan memakai sepatu hak tinggi seperti yang dulu biasa ia lakukan.
"Jadi ya gini, kalau ke mana-mana masih pakai sneakers, masih pakai sandal kasual, belum bisa pakai sepatu hak tinggi," papar Eddies Adelia.
Lantaran fungsi kakinya belum sempurna, Eddies Adelia masih mengikuti kegiatan fisioterapi hingga saat ini.
"Fisioterapi terus sampai sekarang. Seminggu sekali masih fisioterapi," jelas Eddies Adelia.
Diakui Eddies Adelia, agenda fisioterapi jadi momen-momen menyakitkan dalam proses pemulihan cederanya.
Sebab, Eddies Adelia akan dipaksa melipat kakinya supaya bisa berfungsi normal seperti sebelumnya.
"Kalau lagi fisioterapi itu sakit banget, karena dibuat tekuknya itu biar bisa ketekuk sempurna lagi," kisah Eddies Adelia.
Namun, Eddies Adelia tidak punya pilihan selain mengikuti kegiatan fisioterapi kalau benar-benar ingin pulih dari cedera.
Meski di sisi lain, Eddies Adelia juga belum tahu kapan agenda fisioterapinya berakhir.
"Biasanya sih antar 6 bulan sampai setahun. Itu baru bisa ditekuk lagi kakinya," ucap Eddies Adelia.