"Gini deh mas, ini kan ada yang mau masuk lagi 30, bagi dua aja deh mas. Mas 15, saya 15. Yang 15 dengan cara mas, yang 15 kita lanjutkan dengan cara kita dibina di barak militer. Yuk, kami tantangin. Lebih baik action mas, daripada gitu terus kita bikin wacana, ya?" katanya.
Pernyataan Saepul Bahri Binzein pun mendapat dukungan dari publik. Banyak yang meminta Verrell Bramasta untuk mengedepankan aksi dibanding teori belaka.
"Ajakin Om Zein, yang namanya Dewan Perwakilan Rakyat tapi nggak tahu secara langsung kondisi rakyat seperti apa. Hanya modalkan naskah akademik tanpa tindakan secara langsung," cibir seorang warganet.
"Baru tahu Verrell Dapil Jabar, kok nggak pernah lihat turun ke Jabar? Terus setiap rapat tahu dari mana keadaan di lapangan kalo nggak pernah turun ke lapangan," tanya warganet yang lain.
Namun, ada pula warganet yang menegur Saepul Bahri untuk langsung berdiskusi dengan Verrell Bramasta dibanding menyindir melalui media sosial.
"Bapak seharusnya bisa kan dengan cara diskusi langsung dengan mas Verrell. Tidak menggiring opini dari video yang dipotong seperti ini. Jadi kesannya lebih elegan," kata warganet lainnya.

Kritikan Verrell Bramasta terhadap kebijakan Dedi Mulyadi
Melalui postingan di akun TikTok Partai Amanat Nasional (PAN), Verrell Bramasta mulanya memberi apresiasi terhadap pemerintah daerah dalam menerapkan kedisiplinan terhadap murid-murid yang dianggap nakal.
Namun, menurutnya, pendekatan militer yang dicanangkan oleh Dedi Mulyadi kurang tepat. Terlebih, kebijakan tersebut banyak menuai kontra dari berbagai pihak, termasuk sejumlah orang tua.
Baca Juga: Verrell Bramasta Pegang Pinggang Fuji sampai Meresahkan Emak-emak, Resmi Pacaran?
"Banyak yang akhirnya bertanya apakah metode ini benar-benar efektif untuk men-tackle akar permasalahan?" tutur anak sulung aktris sekaligus mantan anggota DPR Venna Melinda itu