Verrell Bramasta Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi soal Siswa Dididik di Barak Militer: Nanti Jadi Keras

Senin, 12 Mei 2025 | 19:02 WIB
Verrell Bramasta Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi soal Siswa Dididik di Barak Militer: Nanti Jadi Keras
Verrell Bramasta. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dari sisi kebijakan, penting untuk kita ingat bahwa undang-undang sistem pendidikan nasional atau lebih tepatnya UU No.20 tahun 2003, tidak ada dalam undang-undang tersebut yang mengatur atau mengharuskan siswa atau siswi untuk pindah ke barak militer sebagai bentuk edukasi," tuturnya.

Begitu pula dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Mereka yang melakukan penyimpangan harus ditangani oleh lembaga sosial, bukan instansi militer seperti TNI.

"Kalau kita berkaca kepada Undang-Undang Perlindungan Anak UU No.35 tahun 2014 menyatakan bahwa anak yang berhadapan dengan hukum atau pun anak-anak yang menunjukkan perilaku yang menyimpang termasuk dalam kategori anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus," kata Verrell Bramasta.

"Penanganannya seharusnya melibatkan stakeholders seperti lembaga sosial dan pendidikan konselor pihak orangtua atau pun berbagai stakeholders lainnya dan bukan melalui instansi militer," ujarnya menyambung.

Verrell Bramasta pun menyampaikan analogi bagaimana cara menghadapi anak-anak nakal sebelum menerjunkan mereka ke barak tanpa menganalisis akar permasalahannya lebih dulu.

Potret Verrell Bramasta (Instagram/bramastavrl)
Potret Verrell Bramasta (Instagram/bramastavrl)

"Layaknya seorang dokter, kita perlu lebih dahulu mendiagnosa akar permasalahan atau pun penyakit pasien sebelum mereka menentukan metode untuk mengobatinya. Jangan sampai niat yang baik tidak selaras karena dengan cara yang tidak tepat," imbuh Verrell, yang tengah digosipkan dekat dengan Fuji.

Kritik serta saran dari Verrell Bramasta pun mendapat beragam tanggapan dari publik. Beberapa setuju dengan kritik tersebut, tetapi ada pula yang menganggapnya hanya teori semata.

"Wah, kami sudah bosan dengan teori, teori, teori terus. Kami butuh aksi seperti KDM (Kang Dedi Mulyadi)," kata seorang warganet.

"Keren pak dewan ulasannya. Saya paham yang dimaksud pak dewan. Masalahnya sejauh ini tidak ada lembaga yang benar-benar mau menangani permasalahan anak nakal dengan tuntas," komentr warganet yang lain.

Baca Juga: Dikritik, Bupati Purwakarta Tantang Verrell Bramasta Urus 15 Siswa Nakal di Jawa Barat

"Masya Allah pak dewan, sangat tegas dan lugas, saya sebagai orangtua sangat setuju dengan pak dewan. Harusnya si anak dianalisa dulu apa pokok permasalahannya dan penyebab dari kenakalan anak," ujar warganet lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI