"Kami percaya bahwa musik, kebenaran, dan waktu adalah sekutu yang setia," kata Tantri Syalindri.
Tantri Syalindri pun sempat mengunggah ulang tulisan tentang cara para personel Kotak menyikapi masalah dengan Posan Tobing di Instagram, Jumat, 16 Mei 2025.
Meski banyak yang menganggap Tantri Syalindri kurang tegas, ia merasa sikap diamnya bersama para personel Kotak yang lain membuat mereka lebih damai.
"Gimana kalau damai itu rasanya lebih penting dari benar sendiri? Nggak enakan, yes, tapi bukan tanpa alasan," papar Tantri Syalindri.
Ada hal-hal yang menurut Tantri Syalindri tidak selalu harus dicari siapa yang lebih benar dari sebuah permasalahan.
"Kadang hati milih tenang, bukan karena lemah, tapi karena nggak semua hal harus dimenangkan," kata Tantri Syalindri.
Permasalahan Kotak dengan Posan Tobing sendiri bermuara pada keluhan sang drummer pada September 2022.
Ketika itu, Posan Tobing mengeluhkan tidak adanya izin dari para personel Kotak untuk membawakan karya ciptanya di panggung, sejak mengundurkan diri dari band pada 2011.
Sampai di 2024, Posan Tobing bersama eks vokalis Kotak, Julia Angelia atau Pare menerbitkan larangan untuk Kotak membawakan 13 lagu.
Baca Juga: Jadi Polemik, Nama Band Kotak Sempat Digugat ke Pengadilan: Kebenaran Selalu Menemukan Jalannya
Delapan lagu yang dilarang adalah ciptaan Posan Tobing dan Pare pribadi, sedang lima sisanya merupakan buah kreativitas bersama.