Suara.com - Kabar duka datang dari jurnalis ternama Indonesia, Najwa Shihab. Suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf, meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025. Kepergian pria yang selama ini mendampingi wanita 47 tahun tersebut pun menjadi sorotan publik.
Tidak hanya karena kehilangan yang mendalam, tetapi juga karena ketegaran yang diperlihatkan oleh Najwa Shihab dalam menghadapi masa sulit tersebut. Ya, sejak kabar duka itu tersiar, publik pun menunjukkan rasa empati dan ingin mengetahui kondisi terkini dari pendiri Narasi TV tersebut.
Berbagai foto dan video Najwa Shihab menjadi buruan warganet, termasuk unggahan dari akun TikTok @omeletteic. Dalam video tersebut, Najwa Shihab tampak keluar dari rumahnya di tengah hujan deras.
Ia didampingi oleh para saudara perempuannya saat selesai menyalatkan sang suami dan akan diantar ke peristirahatannya terakhir.
Dalam video tersebut, Najwa Shihab tampak mengenakan busana serba hitam lengkap dengan pashmina yang menutupi kepalanya. Ekspresinya terlihat tegar, tanpa linangan air mata.
Meski demikian, sorot matanya tampak kosong, memancarkan duka yang mendalam. Di tangannya melingkar tasbih, yang terus digenggam erat, mungkin sebagai penenang dalam menghadapi kehilangan besar tersebut.
Setelah berdiri beberapa saat bersama para pelayat, Najwa Shihab perlahan kembali masuk ke dalam rumah, tidak turut serta dalam perjalanan menuju pemakaman.
Prosesi pemakaman Ibrahim Sjarief Assegaf sendiri dilangsungkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, pada Rabu, 21 Mei 2025. Yang hadir dalam prosesi tersebut adalah anggota keluarga laki-laki, termasuk ayah Najwa Shihab, Quraish Shihab, dan putranya, Izzat Ibrahim Assegaf.
Sementara Najwa Shihab tetap berada di rumah bersama para saudara perempuannya. Keputusan ini menimbulkan rasa haru sekaligus penasaran di kalangan warganet, yang melihatnya sebagai bentuk duka yang dalam dan mungkin belum sepenuhnya disadari.
Baca Juga: 5 Potret Terakhir Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf, Kini Tinggal Kenangan
Reaksi publik terhadap momen ini pun membanjiri media sosial. Banyak komentar yang menyoroti ketegaran Najwa Shihab, serta menyampaikan simpati dan doa atas kepergian sang suami.
Beberapa netizen memberikan tanggapan yang menggambarkan betapa beratnya situasi yang tengah dihadapi oleh Najwa Shihab.
“Guys, di Islam tuh ada istilah dia belum sadar, kaya mimpi, rasa sakitnya masih ditahan oleh malaikat sampai penguburan selesai,” tulis akun @Jun****.
Komentar ini mengacu pada keyakinan bahwa rasa kehilangan terkadang baru benar-benar terasa setelah proses pemakaman usai, dan semua orang kembali pada kehidupan masing-masing.
Sementara akun @id7**** menuliskan kekhawatirannya atas sikap diam dan ketegaran Najwa Shihab yang mungkin menyimpan kesedihan mendalam, “Justru aku paling khawatir dengan manusia yang tidak menangis seperti ini, aku khawatir dia memendam dan pecah dalam kesunyian. Sakit paling dalam yg hanya dia yg bisa rasakan.”
Ungkapan empati juga datang dari akun @momm**** yang menyampaikan pengalaman pribadi, “Dia masih berasa seperti mimpi suaminya pergi untuk selamanya.... setelah keluarga pada kembali dengan aktivitas masing-masing, kesedihan akan semakin terasa lihat setiap sudut rumah sepi tanpa ada belahan jiwa... aku sudah merasakannya 15 bulan lalu.”
Komentar lain dari @ayo**** pun menunjukkan betapa kehilangan seseorang terkasih membutuhkan waktu untuk benar-benar dirasakan dan disadari.
“Ekspresi antara ini mimpi atau nyata... setelah menjalani hari baru akan kerasa bahwa kehilangan selamanya di hari itu adalah nyata... kehilangan belahan jiwa.”
Respons dari masyarakat ini menunjukkan bahwa ketegaran Najwa Shihab bukan hanya menjadi perhatian, tetapi juga menggugah simpati dan empati dari banyak orang.
Dalam momen berduka tersebut, publik tidak hanya melihat sosok Najwa Shihab sebagai jurnalis atau tokoh publik, tetapi sebagai manusia yang tengah kehilangan orang yang sangat dicintainya.