Infografis
Suara.com - Lisa Mariana baru-baru ini tengah menjalani operasi bariatrik atau potong lambung di Penang, Malaysia.
Pascaoperasi, Lisa Mariana membagikan kabar terkini melalui Instagram Story-nya.
“Baru siuman yaa guys,” tulis Lisa dikutip dari akun Instagram pribadinya @lisamarianaaa pada Jumat, 23 Mei 2025.
Lisa juga mengucapkan terima kasih untuk semua dukungan yang diberikan kepadanya.
Ia juga mengatakan masih dalam pengaruh obat bius sehingga merasa lemas dan belum bisa membalas semua pesan yang masuk.
“Guys, terima kasih untuk doanya ya, aku masih lemes banget dan jarang buka HP karena efek obat bius,” ujar Lisa.
Biaya yang Dikeluarkan Lisa Mariana untuk Operasi Potong Lambung
Sebelumnya Lisa memutuskan untuk melakukan operasi bariatrik untuk alasan kesehatan. Ia juga ingin mengembalikan tubuh idealnya seperti saat sebelum melahirkan.
Berat badan Lisa sebelum melahirkan yakni 48 kilogram, namun setelah melahirkan, tubuhnya naik drastis mencapai 107 kilogram.
Meski masih menjalani proses hukum atas kasusnya dengan Ridwan Kamil, Lisa tetap bertolak ke Malaysia untuk menjalani prosedur operasi bariatrik.
Baca Juga: Diam-diam Akrab, Doddy Sudrajat Dijodoh-jodohkan dengan Lisa Mariana: Ini Baru Pas!
Untuk biaya operasi bariatrik sendiri, Lisa harus merogoh kocek yang tidak sedikit.
Dokter yang menangangi Lisa, dr. Abdul Gafoor Mubarak, mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk operasi bariatrik sekitar 90 juta.
“Sekarang mata uang Indonesia jatuh banyak ya, jadi saya rasa kalau dulunya dari segi rupiah mungkin kita boleh bilang dalam 80 hingga 85 juta ya,” kata dr. Abdul Gafoor dikutip dilansir dari kanal YouTube Reyben Entertainment pada Jumat, 23 Mei 2025.
“Tapi dengan perubahan mata uang, saya rasa dalam 90 juta sekarang,” katanya menambahkan.
Dr. Gafoor juga menjelaskan bahwa tingkat keberhasilan operasi bariatrik yang ia tangani cukup tinggi. Namun, tetap ada risiko kecil yang mungkin saja bisa terjadi.
“Saya rasa dalam operasi saya mungkin walaupun dikatakan hampir semuanya berjaya (berhasil) tapi ada juga persentase (gagal) sangat sedikit, mungkin satu sampai dua persen,”katanya.
