Terinspirasi Kisah Nyata Hifdzi Khoir, Film "Ibuku Ibu-ibu" Suguhkan Komedi Nggak Jelas ala GJLS

Jum'at, 23 Mei 2025 | 16:16 WIB
Terinspirasi Kisah Nyata Hifdzi Khoir, Film "Ibuku Ibu-ibu" Suguhkan Komedi Nggak Jelas ala GJLS
Para pemain film GJLS: Ibuku Ibu-ibu yang terdiri dari Ananta Rispo, Hifdzi Khoir, Rigen Rakelna, Bucek Depp, Luna Maya hingga Nadya Arina saat konferensi pers di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat, 24 Mei 2025. [Suara.com Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Grup Podcast GJLS yang terdiri dari Hifdzi Khoir, Rigen Rakelna dan Ananta Rispo siap merilis film. Disutradarai sineas ternama Monty Tiwa, film tersebut berjudul GJLS: Ibuku Ibu-ibu.

Film GJLS: Ibuku Ibu-ibu terinspirasi dari kisah nyata salah satu personelnya, Hifdzi Khair. Namun kata Ananta Rispo, cerita tersebut tidak dibuat sangat mirip.

"Jadi bapaknya Hifdzi nikah lagi. Inspired by Hifdzi. Kalau bapaknya Hifdzi 4 bulan, kalau kita 6 bulan," kata Ananta Rispo dalam konferensi pers di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat, 23 Mei 2025.

Cerita ini kemudian dikolaborasikan dengan imajinasi Monty Tiwa sebagai sutradara. Sosok yang juga ada di balik kesuksesan film Danur ini akhirnya memiliki ide judul.

"Ide awalnya, saya lupa. Kalau nggak salah saya awalnya tanya, judul yang cocok apa? Karena sudah berbagai opsi kita obrolin," kata Monty Tiwa.

Setelah berdiskusi, tercetus nama 'Ibuku Ibu-ibu'. Terdengar aneh memang, namun bagi Monty Tiwa judul itu mewakili identitas trio GJLS alias nggak jelas.

Para pemain film GJLS: Ibuku Ibu-ibu yang terdiri dari Ananta Rispo, Hifdzi Khoir, Rigen Rakelna, Bucek Depp, Luna Maya hingga Nadya Arina saat konferensi pers di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat, 24 Mei 2025. [Suara.com Rena Pangesti]
Para pemain film GJLS: Ibuku Ibu-ibu yang terdiri dari Ananta Rispo, Hifdzi Khoir, Rigen Rakelna, Bucek Depp, Luna Maya hingga Nadya Arina saat konferensi pers di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat, 24 Mei 2025. [Suara.com Rena Pangesti]

"Kalau dengar kan, aneh banget, nggak jelas, yasudah itu GJLS. Ukurannya, goblok banget. Ini memang kita patenkan film tergoblok, orang-orangnya goblok," terang Monty Tiwa.

Monty Tiwa lantas menyoroti diksi 'goblok' yang diucap. "Kedengerannya, goblok, tapi nggak juga," tuturnya.

Selain diksi, ketertarikan Monty Tiwa menggarap film GJLS karena apa yang terjadi di set syuting, kadang melanggar aturan yang berlaku.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Zootopia 2, Hadirkan Banyak Karakter dan Lokasi Baru

"Saya berani bilang film ini yang berani menabrak aturan, pakem. Tapi, bukankah begitu, Indonesia?" kata Monty Tiwa.

"Tapi, bukankah begitu, Indonesia? Aturannya kayak apa? Kok dilanggar? Kayaknya undang-undangnya gitu, tapi kok boleh?" imbuhnya.

Merujuk pada fenomena ini, Monty Tiwa mengatakan, sekaligus saja dirinya membuat film yang melanggar pakem tapi serasa seperti yang dialami masyarakat.

"Jadi setiap hari kita kalau baca berita seperti digoblok-goblokin sekalian aja, jangan-jangan kalau film ini keluar, penonton akan.. wah kayak kita nih," tutur sineas 48 tahun ini.

Mengenai kisahnya, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu merupakan film drama-komedi keluarga. Menggambarkan dinamika tiga bersaudara, Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir.

Mereka yang tidak bisa diandalkan dan sama-sama memiliki sifat absurd dan egois, kompak melakukan sebuah misi, menggagalkan pernikahan ayahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI